Enea Bastianini merenungkan musim MotoGP tahun lalu dan berbicara mengenai tantangan serta harapannya dalam menghadapi masa depan sebagai pembalap resmi Ducati.
Meskipun musim sebelumnya tidak sesuai harapan karena cedera, pembalap Italia ini tetap optimis dan berharap untuk kembali bersaing di puncak.
Dalam wawancara dengan media Corriere della Sera, Bastianini mengakui bahwa musim lalu adalah tahun yang sulit baginya. Cedera yang dialaminya sejak awal musim membatasi kemampuannya untuk beradaptasi dengan motor Ducati. Namun, Bastianini meraih kemenangan di Grand Prix Malaysia, menunjukkan ketangguhannya dan keinginannya untuk bersaing.
Pembalap muda ini juga membahas dampak format baru MotoGP, terutama dengan penambahan balapan Sprint pada hari Sabtu. Bastianini menyatakan bahwa format ini sangat mempengaruhi fisik para pembalap, dan ide untuk mengurangi jumlah Sprint menjadi pertimbangan yang masuk akal.
Dalam pembicaraan mengenai inspirasinya, Bastianini menyebut pahlawan-pahlawannya, termasuk Valentino Rossi, Casey Stoner, dan Andrea Dovizioso. Dia berbagi cerita bagaimana selama pertumbuhan karirnya, mencoba untuk mengambil inspirasi dari yang terbaik.
Tahun depan, Bastianini akan menghadapi saingan baru, termasuk Marc Márquez yang akan mengendarai Ducati. Meskipun tidak yakin apakah Márquez akan membuat perbedaan besar, Bastianini menyambut dengan antusias untuk berbagi lintasan dengan pembalap hebat tersebut.
Dengan menjadi bagian dari tim resmi Ducati bersama Pecco Bagnaia, Bastianini berbagi pandangannya tentang hubungan dengan rekan setim dan kesempatan untuk belajar dari juara dua kali tersebut. Meskipun tidak tergabung dalam Akademi Valentino Rossi, Bastianini merasa memiliki banyak teman di lintasan dan menilai persaingan sebagai hal yang wajar dalam olahraga ini.