Simon Crafar, mantan pembalap MotoGP, mengekspresikan kekhawatirannya terkait penurunan kinerja Honda dan Yamaha di MotoGP, meskipun ada peningkatan yang jelas selama uji coba pramusim di Sepang dan Qatar.
Menurutnya, kendati ada perubahan aturan konsesi yang memberikan keuntungan pada pengembangan bagi kedua produsen Jepang tersebut, mereka masih memerlukan waktu untuk mengejar ketinggalan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, produsen Italia sudah beberapa tahun lebih maju dalam aerodinamika dan elektronika,” kata Crafar dari Qatar.
“Jepang telah membuat langkah di bidang elektronika, dengan jelas. Tetapi saya percaya mereka masih tertinggal beberapa tahun.”
Crafar menyoroti peningkatan mesin, komponen sasis, dan knalpot dari Honda dan Yamaha, namun tetap merasa bahwa kesenjangan mereka dalam hal elektronika masih signifikan.
Meskipun uji coba memberikan gambaran positif, Crafar mengingatkan bahwa “itu hanya uji coba,” dan tantangan sesungguhnya baru muncul saat balapan dimulai.
Beberapa pembalap menyampaikan pandangan positif mengenai perkembangan tim mereka. Fabio Quartararo dari Yamaha mengakui kemajuan selama musim dingin, meskipun tetap mengakui bahwa mereka masih tertinggal dari dominasi Ducati.
Luca Marini, rekrutan baru Repsol Honda, mengajak timnya untuk mengikuti jalur mereka sendiri dan tidak hanya meniru Ducati.
Joan Mir, rekan setim Marini di Repsol Honda, mengungkapkan kejutannya dengan performa Honda di Qatar, menyatakan bahwa meskipun datang dengan harapan rendah, mereka telah mengambil langkah yang benar ke depan.
Meskipun tantangan besar dihadapi oleh Honda dan Yamaha, para pembalap optimis menatap musim yang akan datang dan berkomitmen untuk terus meningkatkan performa mereka sepanjang tahun.
Pesaing yang tangguh dan persaingan sengit di MotoGP memberikan harapan bagi para penggemar untuk menyaksikan aksi balapan yang menarik di lintasan.