Dalam pernyataan terbaru, pembalap Formula 1, Daniel Ricciardo, berbagi pengalaman penting yang dia pelajari dari rekan setimnya, Max Verstappen, yang terus menjadi sumber motivasinya untuk “kesempatan kedua” ini.
Setahun yang lalu, Ricciardo harus meninggalkan dunia Formula 1 setelah dua musim yang kurang memuaskan bersama McLaren. Bahkan kembali ke Red Bull sebagai pembalap ketiga, Ricciardo mendapat kritik tentang “kebiasaan buruk” yang dikembangkan.
Namun, kini ia kembali sebagai pembalap penuh waktu bersama AlphaTauri, setelah melakukan comeback di pertengahan musim lalu. Ricciardo berbicara dalam sebuah podcast dan mengungkapkan perubahan sikapnya.
“Saya berharap menjadi pembalap balap yang lebih baik. Itulah yang sedang saya tekuni,” ujarnya. “Apakah saya masih ingin menjadi juara dunia? Ya. Apakah itu sudah menjadi impian saya sejak saya masih kecil? Ya.”
Ricciardo juga menyebut bahwa melihat rekan setimnya, seperti Max Verstappen, membantunya melepaskan tekanan. “Saya pikir Anda hanya melepaskan sedikit tekanan darinya. Ini tidak akan mengubah saya sebagai manusia. Oleh karena itu, ini tidak akan mengubah hidup saya ke depan.”
Pembalap asal Australia ini juga berbagi pandangan barunya terkait karier dan kehidupan pribadinya. “Saya menganggap ini sebagai kesempatan kedua untuk memberikan segalanya dalam bagian terakhir karier saya,” kata Ricciardo.
Meski menghadapi cobaan cedera dan kehilangan kursi di McLaren, Ricciardo berhasil membuat comeback yang mencengangkan. Uji coba impresif di Red Bull membantunya mendapatkan kursi di AlphaTauri.
Terlepas dari tekadnya untuk kembali fokus pada balapan, Ricciardo juga menyoroti pentingnya persiapan untuk kehidupan setelah pensiun. “Saya menyadari bahwa tidak mudah bagi semua orang juga untuk beralih ke kehidupan setelah olahraga. Saya juga penasaran untuk tahu bagaimana hidup saya bisa terlihat dan bagaimana saya akan menjadi.”
Kesuksesan Ricciardo di musim lalu membuka peluang baginya untuk mendapatkan kursi kedua di Red Bull bersama Verstappen pada tahun 2025.