Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin, yakin bahwa dia bisa menjadi tak terkalahkan jika masalah yang dialaminya dengan motor GP24-nya dapat diperbaiki.
Meskipun meraih kemenangan dalam sesi sprint, Martin mengalami masalah chattering yang telah berlanjut sejak uji coba pra-musim.
Pada akhir pekan MotoGP Qatar, Martin berhasil mendapatkan posisi terdepan dengan mencatatkan rekor lap baru sebelum memenangkan sesi sprint.
Namun, dalam balapan grand prix pada hari Minggu, pembalap Spanyol itu harus puas dengan posisi ketiga setelah mengalami masalah teknis dengan motor Ducati GP24-nya.
Berbicara setelah balapan, Martin mengungkapkan keyakinannya bahwa jika masalah dengan motor dapat diperbaiki, maka dia memiliki potensi untuk menjadi tak terkalahkan.
Meskipun mengakui masalah getaran yang mempengaruhi rem belakang dan beberapa titik di trek yang menjadi kekuatannya, Martin tetap optimis dan percaya bahwa timnya akan bekerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Ini adalah akhir pekan yang hebat,” ujar Martin.
“Saya pikir kami menunjukkan kecepatan yang kami miliki. Di satu sisi, saya yakin bahwa ketika kami memiliki motor pada 100%, kita bisa tak terkalahkan, tetapi di sisi lain, saya tidak tahu kapan ini akan terjadi. Saat ini kami memiliki getaran. Saya tidak dapat menggunakan rem belakang dan ada beberapa titik yang merupakan area terkuat berkendara saya yang tidak dapat saya gunakan. Mari kita tunggu dan biarkan insinyur bekerja. Saya telah melakukan bagian saya, sekarang giliran mereka untuk melakukan bagian mereka.”
Meskipun Martin turun dari puncak klasemen setelah balapan Minggu, dia tetap percaya bahwa musim ini masih panjang dan akan fokus pada peningkatan performa setiap kali balapan.
Juara dunia bertahan, Francesco Bagnaia, mengambil alih pimpinan klasemen setelah memenangkan balapan, tetapi Martin tidak ingin terlalu fokus pada klasemen saat ini.
“Selalu penting untuk memenangkan balapan dan tidak membuat kesalahan,” tambah Bagnaia.
“Tetapi musim ini sangat panjang. Saya tidak ingin fokus pada siapa yang menjadi pemimpin dan siapa yang menjadi pemburu. Saya ingin menikmati semuanya dan meningkat setiap kali. Saya pikir itu cara terbaik. Masih ada 40 balapan lagi jadi ini adalah musim yang sangat panjang.”
Pembalap Pramac Racing ini optimis untuk meningkatkan performanya di putaran mendatang dan menantikan perbaikan masalah teknis dengan motor Ducati GP24.