Ducati, pabrikan motor balap terkenal, telah memberikan tanggung jawab pada Sporting Director baru mereka, Mauro Grassilli, untuk menangani perpanjangan kontrak pembalap MotoGP mereka, Francesco Bagnaia.
Meskipun perpanjangan kontrak Bagnaia dengan Ducati terlihat sebagai formalitas, namun prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Grassilli, yang baru saja mengambil peran Sporting Director, belum pernah terlibat dalam negosiasi kontrak pembalap sebelumnya.
“Saya berkarir selama 20 tahun di bidang pemasaran, di mana peran saya adalah mengumpulkan sumber daya keuangan sebesar mungkin agar tim MotoGP dan WorldSBK dapat bekerja, melalui hubungan yang saya miliki dengan sponsor,” ungkap Grassilli kepada Motorsport.
“Namun, ini pertama kalinya saya menegosiasikan kontrak di mana saya yang memegang kendali keuangan. Saya pikir itu mudah, namun kenyataannya jauh lebih sulit daripada yang saya bayangkan. Namun berkat semua pihak kami berhasil mencapai kesepakatan.”
Tekanan bagi Grassilli semakin meningkat karena harapan dari Gigi Dall’Igna, kepala teknis Ducati, untuk menyelesaikan kontrak Bagnaia sebelum awal musim. Grassilli akhirnya berhasil menyelesaikan proses tersebut tepat sebelum MotoGP Qatar, yang dimenangi oleh Bagnaia.
“Ada saat ketika saya ragu untuk bisa menyelesaikannya sebelum Qatar, karena mungkin saya kurang pengalaman memahami keseluruhan konteksnya,” kata Grassilli. “Pembaruan pertama saya, dengan pebalap sebesar itu, tidaklah mudah.”
Dia menambahkan, “Tujuan pribadi saya adalah memperpanjang kontrak Pecco sebelum balapan pertama, dan kami mencapainya. Dan bukan hanya karena hasilnya, tapi karena menggabungkan semua nilai merek kami, dan dia sangat dicintai oleh seluruh dunia Ducati.”
Sementara itu, persaingan untuk kursi kedua Ducati pada tahun 2025 sedang berlangsung. Saat ini, Enea Bastianini memegang kursi tersebut, tetapi Jorge Martin dari Pramac telah mengancam akan keluar dari Ducati jika tidak mendapat kursi pabrikan tahun depan. Sementara itu, Marc Marquez juga menjadi opsi yang menarik.
“Kami memutuskan untuk memperlambat dan melihat perkembangan di trek. Kami memiliki motor yang kompetitif, yang paling diinginkan di grid, dan itulah mengapa kami tidak terburu-buru memutuskan siapa yang akan menjadi pembalap pabrikan kedua. Pilihannya akan penting, harus dipertimbangkan dan membutuhkan waktu. Kami memiliki banyak broker [re: pembalap] yang dapat kami pertimbangkan,” jelas Grassilli.
Dengan demikian, proses perpanjangan kontrak Bagnaia dengan Ducati memunculkan tantangan baru bagi Grassilli, namun berhasil membuktikan kemampuannya dalam menghadapi situasi yang kompleks di dunia MotoGP.