Ferrari diprediksi akan memanfaatkan Grand Prix Tiongkok akhir pekan ini untuk memangkas jarak mereka dengan Red Bull dalam persaingan Formula 1.
Kembalinya F1 ke Tiongkok untuk pertama kalinya sejak 2019 karena pandemi COVID-19 menjanjikan akhir pekan yang menarik, dengan Red Bull dan Ferrari menjadi fokus utama.
Red Bull telah mendominasi awal musim F1 2024, memenangkan tiga dari empat balapan pembuka.
Meskipun demikian, satu-satunya kekalahan Red Bull terjadi di Australia, ketika Carlos Sainz dari Ferrari memanfaatkan DNF langka Max Verstappen.
Mengenai akhir pekan di Tiongkok, Bernie Collins, mantan ahli strategi Aston Martin, berpendapat bahwa layout trek bisa menguntungkan Ferrari dalam upaya mereka untuk mendekati Red Bull.
“Saya pikir ini akan menguntungkan Ferrari,” ujarnya. “Ada kemungkinan bahwa Ferrari akan sedikit memangkas jarak dengan Red Bull dan mungkin mengambil langkah kecil menjauh dari McLaren.”
Namun, Collins juga menyoroti tantangan yang dihadapi semua tim, terutama dengan hanya satu sesi latihan menjelang Sprint Shootout pada hari Jumat.
“Ini akan menjadi tantangan besar bagi semua tim,” katanya. “Pengemudi tidak akan terbiasa. Semuanya akan dipengaruhi, mulai dari strategi, setup mobil, hingga simulasi yang telah dilakukan pengemudi sebelumnya.”
Ferrari terakhir kali memenangkan GP Tiongkok pada tahun 2013, sementara Mercedes telah mendominasi di Shanghai antara tahun 2014 dan 2019.
Dengan kondisi yang tidak pasti, Collins memperkirakan akhir pekan ini akan menjadi ujian yang signifikan bagi semua tim.
“Trek berada dalam kondisi yang tidak diketahui. Kami sedang menuju ke sana dan kami tidak tahu. Ini akan menjadi tantangan yang sangat besar bagi tim,” tambahnya.