Le Mans — Marc Marquez, pembalap dari tim Gresini Ducati, membuktikan bahwa pengalaman dan insting seorang juara dunia delapan kali dapat membawa perbedaan nyata di lintasan balap.
Dalam Sprint Race MotoGP di Le Mans, Marquez melakukan start yang memukau dari posisi ke-13 menjadi kedua, hanya di belakang pemimpin seri, Jorge Martin dari Pramac Racing.
Setelah eliminasi mengejutkan pada Q1, Marquez menunjukkan ketahanan dan keahlian luar biasa dengan bangkit kembali dan menyelesaikan lomba dengan performa yang mengesankan. “Rencananya adalah start yang baik [tertawa]; tidak, saya bercanda! Hari ini kami membuat kemajuan di pagi hari dan saya mulai merasakan motor,” ujar Marquez.
Di hari Jumat, Marquez dan timnya mengalami beberapa kesulitan dan kesalahan yang mengarah mereka pada arah yang salah. Meskipun hadirnya bendera kuning dan kesalahan sendiri pada Q1, situasi berbalik pada hari Sabtu. “Saya merasa saya punya kecepatan tetapi tidak menunjukkannya. Lalu dalam balapan sprint, Anda bisa lihat start, putaran pertama, tetapi yang paling penting adalah lap-lap selanjutnya,” tambah Marquez.
Ketika balapan, Marquez mencatat waktu yang konsisten di kisaran 31 detik rendah dan 30 detik tinggi, yang mirip dengan waktu Jorge Martin dan Marco Bezzecchi yang merupakan yang tercepat di lintasan. Keberhasilan ini bukan hanya bertumpu pada aspek teknis, menurut Marquez, melainkan juga pada insting dan sedikit keberuntungan di momen start.
“Start dan putaran pertama adalah kunci dari balapan,” jelas Marquez. “Ini benar, start terkadang adalah insting, terkadang Anda perlu sedikit beruntung. Kami melakukan start yang sempurna dan saya sangat fokus untuk melakukannya. Kadang Anda bisa melakukannya dan kadang tidak. Tapi kami menunjukkan kemudian bahwa pace kami konsisten.”
Marquez mengakui bahwa tantangan terbesar datang dari posisi startnya yang ke-13, yang mengharuskannya untuk bekerja lebih keras dari biasanya. “Hal terburuk hari ini adalah posisi start ke-13. Putaran terakhir Miguel Oliveira [tertawa]. Saya terlempar dari Q2 dan itu adalah hukuman terbesar di akhir pekan ini tetapi kami perlu melupakan dan mencari yang terbaik,” ucap Marquez.
Kondisi trek yang berpotensi basah pada hari Minggu menambah tantangan, tetapi juga peluang bagi Marquez dan timnya untuk menyesuaikan strategi dan meningkatkan kinerja mereka. “Besok mungkin kondisinya lembap sehingga kami perlu memahaminya dan mencoba mengambil keuntungan maksimal dari situasi ini,” pungkas Marquez setelah sprint.
Dengan semangat yang tak pernah pudar dan pengalaman bertahun-tahun di panggung tertinggi MotoGP, Marquez tetap menjadi contoh ketangguhan dan keahlian di arena balap motor.