Pembalap MotoGP Enea Bastianini memberikan petunjuk tentang tim mana yang lebih ia pilih di tengah spekulasi masa depannya bersama Ducati.
Enea Bastianini, pembalap yang kini tengah berada di pusaran rumor transfer MotoGP, baru-baru ini memberikan insinyur mengenai tim mana yang ia lebih pilih antara KTM atau Aprilia. Setelah melalui beberapa seri balapan yang penuh dengan spekulasi tentang masa depannya, Bastianini mengungkapkan bahwa ia memiliki preferensi pribadi namun masih ingin menunggu hasil balapan di Mugello sebelum membuat keputusan.
Bastianini, yang empat kali menjadi pemenang balapan bersama tim Gresini pada 2022 dan mencatatkan satu kemenangan selama tahun pertamanya di tim resmi, musim ini telah menunjukkan peningkatan dengan memperoleh dua podium dan berada di posisi keempat dalam klasemen kejuaraan dunia. Namun, ia mengakui bahwa pertahankan posisinya di Ducati mungkin akan mengejutkan banyak pihak mengingat persaingan yang ketat.
“Saya, Marc [Marquez] dan Jorge Martin, kami semua ada di empat besar klasemen pembalap. Tapi Jorge saat ini memiliki sesuatu yang lebih dibanding yang lain. Sudah banyak terlihat,” kata Bastianini mengakui keunggulan pemimpin klasemen dari tim Pramac, yang berhasil ia kalahkan untuk mendapatkan tempat di tim pabrikan Ducati pada 2022.
Keputusan Ducati yang akan menentukan calon pembalap untuk musim berikutnya masih dinanti. “Pilihan Ducati bisa jadi rumit, saya tahu. Tapi setelah balapan ini kami akan mendapatkan hasilnya dan kami akan senang [untuk mengakhiri rumor],” ujar Bastianini.
Bila keputusan tersebut tidak menguntungkannya, Bastianini dikabarkan menjadi target untuk Aprilia – yang secara terbuka mencari pembalap Italia – dan mungkin sebuah kursi di KTM melalui GASGAS Tech3. Ditanya mengenai preferensinya, Bastianini berkata, “Saya memang punya preferensi, tapi ini masih terlalu dini untuk berbicara tentang ini karena saya ingin memahami situasi lebih baik setelah Mugello, setelah keputusan Ducati.”
Selama ini, Bastianini telah mengumpulkan 43 podium di tiga kelas Grand Prix, namun belum pernah naik podium di Mugello. “Sirkuit ini adalah salah satu favorit saya, tapi saya sudah mencoba sejak 2014 untuk naik podium dan itu tidak pernah terjadi,” ungkapnya. “Saya siap tahun ini dan juga berharap sedikit lebih beruntung dibandingkan masa lalu.”