Adrian Newey, kepala teknis legendaris dari Red Bull, dikabarkan telah menyetujui kesepakatan besar dengan Aston Martin. Robert Doornbos, mantan pembalap cadangan dan penguji Red Bull yang sekarang menjadi analis F1, mengklaim bahwa nasib Newey telah ditentukan.
Doornbos mengungkapkan bahwa Newey awalnya mendekati Ferrari, namun negosiasi gagal karena tuntutan tinggi Newey terkait gaji dan kontrol teknis. Setelah gagal dengan Ferrari, Aston Martin muncul sebagai kandidat mengejutkan yang berhasil mengamankan Newey.
Menurut Doornbos, Aston Martin yang dipimpin oleh Lawrence Stroll, memiliki ambisi besar untuk menjadi penantang gelar juara dalam lima tahun. Dengan kontrak eksklusif mesin dengan Honda mulai 2026 dan investasi besar-besaran dari Stroll, tim ini bertekad untuk mencapai impian mereka.
Newey, yang diatur untuk memperoleh $100 juta selama tiga tahun—dua kali lipat dari gajinya di Red Bull—akan memiliki pengaruh besar dalam keputusan teknis di Aston Martin. Selain itu, teknologi canggih yang dimiliki Aston Martin, termasuk terowongan angin baru, diyakini menjadi salah satu daya tarik utama bagi Newey.
Meskipun klaim ini datang dari Doornbos, belum ada indikasi resmi dari Aston Martin yang mengonfirmasi kebenaran berita ini. Bahkan, pada bulan April lalu, kepala tim Aston Martin, Mike Krack, membantah bahwa timnya membuat tawaran “astronomis” kepada Newey.
Dengan Newey yang akan meninggalkan Red Bull awal tahun depan, ia diprediksi akan memiliki pengaruh besar pada pengembangan mobil 2026 untuk tim mana pun yang mempekerjakannya selanjutnya. Selain Aston Martin, Ferrari juga disebut-sebut sebagai tujuan potensial lainnya bagi Newey.
Pengalaman Doornbos dengan Newey selama di Red Bull menggambarkan bagaimana kedatangan Newey mampu mengubah budaya dan kesuksesan tim, membawa pendekatan yang selalu mendorong batas-batas yang dianggap mustahil oleh para insinyur lain.
