Fabio di Giannantonio harus menghadapi sisa musim MotoGP 2024 dengan risiko 80% kemungkinan mengalami dislokasi bahu kembali. Pembalap VR46 ini mengungkapkan bahwa setiap kali ia mengalami kecelakaan, ada kemungkinan besar bahunya terkilir lagi. “Kami akan memantau bahu ini hingga akhir musim dan melihat apakah saya perlu menjalani operasi,” ujarnya.
Di Giannantonio mengalami dislokasi bahu kiri dalam kecelakaan latihan Jumat di Red Bull Ring, setelah sebelumnya mengalami cedera tulang selangka kanan di Sachsenring, yang membuatnya absen dari acara di Austria. Setelah kembali di Aragon pekan lalu, ia tampil impresif dengan mengalahkan rekan setimnya, Marco Bezzecchi, untuk finis ketujuh, meski kemudian turun ke posisi kedelapan karena penalti tekanan ban.
Dengan waktu istirahat yang terbatas, pembalap asal Italia ini memperkirakan bahwa dirinya hanya dalam kondisi fisik 60% untuk putaran pertama di Misano akhir pekan ini. “Aragon adalah akhir pekan yang fantastis, karena sebelum datang ke sana, saya tidak pernah berpikir bisa melakukan balapan seperti itu,” kata di Giannantonio. “Tubuh saya saat ini sedikit berada di batas, tapi tentang kecepatan, saya tidak khawatir. Dengan motor, saya merasa sangat baik.”
Meski di posisi kesembilan di klasemen kejuaraan dunia dan menjadi pembalap GP23 terbaik kedua setelah Marc Marquez, di Giannantonio mengakui bahwa ia harus menghadapi risiko cedera bahu lebih lanjut. “Saat ini saya kira saya berada di 60% secara fisik dan akan membutuhkan waktu lama untuk pulih,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa dengan jadwal dua balapan berturut-turut, kondisinya tidak ideal. “Dari sekarang hingga akhir musim, apapun kecelakaan yang terjadi, ada 80% kemungkinan bahu saya terkilir lagi,” jelasnya. “Kami akan memantau kondisi bahu ini dan melihat apakah saya perlu operasi.”
Meski dengan risiko cedera yang tinggi, di Giannantonio akan tetap berada di VR46 musim depan, dengan promosi ke mesin pabrikan sebagai bagian dari kontrak baru langsung dengan Ducati.