Francesco Bagnaia mengungkapkan bagaimana ia harus berjuang keras di awal balapan MotoGP Jepang untuk mempertahankan posisinya dari serangan Pedro Acosta. Bagnaia mencetak kemenangan yang mengesankan dengan memimpin dari lampu hijau hingga garis finish, mencatatkan double podium keempatnya di musim 2024 dan kemenangan kedelapan di balapan utama.
BACA JUGA : Alex Marquez Kritik Hukuman Long Lap di MotoGP Australia: “Aturan Tidak Berlaku Sama”
Acosta, yang merupakan pembalap rookie Tech3, memulai balapan dari posisi terdepan tetapi mengalami kecelakaan. Bagnaia menyatakan, “Saya menyadari itu ketika melihat di dashboard saya. Ketika tim saya memberi tahu bahwa yang ada di belakang bukan Pedro, tetapi Jorge, saya mengerti.” Menurut Bagnaia, ia merasa Acosta berusaha keras untuk merebut kembali posisinya, sehingga ia harus meningkatkan kecepatan di bagian awal balapan.
BACA JUGA : Bagnaia Menang di MotoGP Jepang, Dekati Martin dalam Klasemen
Meskipun Bagnaia sempat memimpin hampir dua detik, Jorge Martin memberi tekanan pada pembalap Ducati itu di beberapa lap terakhir sebelum insiden di Tikungan 3 memaksanya untuk menahan laju. Bagnaia menjelaskan, “Saya merasa semuanya di bawah kendali, tetapi saya berharap Martin mengalami kesulitan yang sama dengan ban yang saya alami.” Ia juga menambahkan bahwa meskipun mencoba untuk meningkatkan kecepatan, ban belakangnya tidak memberikan respons yang diharapkan.
Bagnaia tampil sangat baik di MotoGP Jepang, berbeda jauh dari performanya di GP Indonesia pekan sebelumnya. Ia berharap hasil positif ini dapat dijadikan contoh untuk sisa musim. “Saya mengharapkan lebih banyak kesulitan, tetapi kami berhasil bekerja dengan sempurna sejak awal akhir pekan ini,” ujarnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada timnya yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dan berharap bisa mempertahankan performa baik ini di balapan mendatang.
Kini hanya terpaut 10 poin dari Martin di klasemen, Bagnaia menegaskan pentingnya untuk tidak menyerah dalam perjuangannya merebut gelar ketiga. “Kita harus percaya dan tidak pernah menyerah. Saya akan selalu berusaha memberikan yang terbaik.” Ia juga mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya sejak menjadi juara Moto2 pada 2018, ia berhasil meraih delapan kemenangan dalam satu musim. “Delapan kemenangan dalam satu musim adalah sesuatu yang luar biasa. Mari kita terus bekerja,” tutupnya.