Pedro Acosta mengungkapkan rasa kekecewaannya setelah mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya gagal finis (DNF) di MotoGP Jepang, setelah sebelumnya meraih posisi terdepan. Pembalap rookie Tech3 berusia 20 tahun ini mencatatkan pole position pertamanya di MotoGP pada hari Sabtu dengan menjadi yang tercepat di sesi Q2, setelah lap terakhir Marc Marquez dibatalkan.
BACA JUGA : Francesco Bagnaia Komentari Crash Pedro Acosta di MotoGP Jepang
Acosta tampak berpotensi untuk meraih kemenangan sprint pertamanya, setelah memimpin sebagian besar balapan setengah jarak, namun kecelakaan di Tikungan 7 membuatnya harus menelan pil pahit. Dalam balapan utama, Acosta kembali berjuang dan terlihat seperti ancaman terbesar bagi Francesco Bagnaia, yang akhirnya menjadi pemenang, hingga ia terjatuh di Tikungan 14 pada akhir lap ketiga.
BACA JUGA : Insiden dengan Joan Mir, Alex Marquez Dihukum Long Lap di MotoGP Australia
Menjelaskan insiden tersebut, Acosta berkata, “Saya hanya mencoba untuk mempersiapkan jalan menuju garis start utama dengan lebih baik karena saya mengalami kesulitan untuk lebih dekat dengan Pecco untuk mencoba menyalip. Namun, ini adalah kesalahan dari pihak saya.” Ia menambahkan bahwa sulit untuk menerima kenyataan kecelakaan tersebut dan bertekad untuk mencoba lagi di Australia.
Meskipun hasil balapan yang mengecewakan, Acosta tetap mengambil sisi positif dari kecepatan yang ia tunjukkan di Motegi, yang merupakan kelanjutan dari peningkatan performa sejak akhir pekan GP San Marino. “Saya merasa sangat baik akhir pekan ini,” katanya. Ia percaya bahwa sirkuit Australia biasanya merupakan tempat di mana mereka tampil cepat, sambil merujuk pada prestasi Brad Binder di musim lalu.
Manajer tim Tech3, Nicolas Goyon, sependapat dengan Acosta dan percaya bahwa pengalaman ini akan membuat sang rookie menjadi lebih kuat. “Kami merasa bahwa kami memiliki segalanya di tangan untuk memiliki salah satu akhir pekan terbaik musim ini. Pedro senang dengan motor dan cara semua berfungsi, jadi DNF hari ini sangat berat, terutama saat bertarung di depan,” ujarnya. Goyon menekankan pentingnya belajar dari kesalahan untuk masa depan.