Phillip Island, Australia – Luca Marini mengungkapkan bahwa masalah distribusi berat pada motor Honda RC213V menjadi tantangan terbesar bagi timnya dalam meningkatkan performa. Setelah finis di posisi 14 pada MotoGP Australia, Marini menekankan pentingnya menemukan solusi untuk bisa bersaing di posisi yang lebih baik.
“Kami membutuhkan terlalu banyak lap untuk memanaskan sisi kiri ban belakang dengan senyawa keras,” ujar Marini. “Karena ini, kami tidak bisa bertarung dengan tim lain, terutama melawan KTM dan Aprilia.”
BACA JUGA : Pedro Acosta Absen di MotoGP Australia Akibat Cedera Bahu
Meski terlambat mengembangkan kecepatan, Marini merasa puas dengan motor di pertengahan hingga akhir balapan. “Setelah enam lap, ketika ban sudah siap, ritme mulai kompetitif dan saya sangat menikmati balapan. Ini salah satu perasaan terbaik musim ini,” tambahnya.
Distribusi Berat Jadi Fokus Perbaikan
Marini menyoroti bahwa motor Honda saat ini terlalu banyak menempatkan beban di bagian depan. “Kami harus mengubah sedikit distribusi berat agar lebih membebani ban belakang, seperti yang dilakukan tim lain,” katanya.
Honda sebelumnya mengandalkan konfigurasi ini dengan sukses saat masih menggunakan ban Bridgestone, namun ban Michelin yang kini dipakai memiliki karakteristik berbeda. “Bagian terbaik dari ban Michelin ada di belakang, tetapi kami belum bisa memaksimalkan potensinya,” jelas Marini.
Marini mengakui KTM menjadi contoh dalam hal memanaskan ban belakang dengan cepat. “KTM adalah master dalam hal ini. Mereka mungkin terlalu banyak membebani ban belakang sejak lap pertama, tapi kami perlu menganalisis dan menemukan cara untuk memperbaiki situasi ini.”
Target Posisi 7 atau 8
Marini optimistis bahwa dengan memperbaiki masalah distribusi berat, timnya bisa bersaing untuk posisi 7 atau 8. “Kami sudah memecahkan banyak masalah, dan motor ini jauh lebih baik dibandingkan awal musim. Tapi, jika kami bisa menyelesaikan masalah ini, kami bisa bertarung untuk posisi yang lebih baik,” pungkas Marini.