Aleix Espargaro, pembalap Aprilia, mengakui keunggulan Ducati yang tak tertandingi dalam balapan MotoGP musim ini. Dalam seri Jepang yang berlangsung di Motegi, Espargaro finis sebagai pembalap non-Ducati terbaik kedua, berada di posisi sembilan, tertinggal 30 detik dari pemenang balapan, Francesco Bagnaia.
BACA JUGA : Marc Marquez Minta Jangan Beri Tekanan Berlebihan pada David Alonso
BACA JUGA : Joan Mir dan Luca Marini Sambut Baik Kehadiran Romano Albesiano di Honda untuk 2025
Espargaro mengatakan bahwa Ducati telah berada di kelas tersendiri, terutama dalam hal grip yang dihasilkan dari ban belakang Michelin edisi 2024. “Grip yang mereka dapatkan dari ban luar biasa. Mereka memecahkan rekor lap dan total waktu balapan lebih dari 10 hingga 12 detik lebih cepat, dan kami tidak bisa mengimbangi,” ujarnya.
Dominasi Ducati terlihat jelas dalam Sprint dan Grand Prix, di mana pabrikan Bologna ini menyapu tujuh posisi teratas pada Sprint hari Sabtu dan lima besar dalam balapan utama. Espargaro sendiri merasa tak mampu berbuat banyak ketika para pembalap Ducati menyalipnya. “Ketika mereka menyalip, saya hanya bisa meluncur dan berputar, tidak ada yang bisa saya lakukan,” tambahnya.
Menurut Espargaro, masalah grip menjadi pembahasan utama dalam pertemuan teknis Aprilia, tetapi belum ada solusi yang bisa menandingi Ducati. Meski KTM menunjukkan performa lebih baik dalam hal pengereman keras, Espargaro tetap merasa Ducati berada jauh di depan.
Dengan hanya empat seri tersisa, hanya empat pembalap Ducati yang masih berpeluang secara matematis untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2024.