Francesco Bagnaia, juara bertahan MotoGP dan bintang tim Ducati, berbicara blak-blakan mengenai berbagai isu penting yang akan menentukan musim berikutnya dalam wawancaranya dengan harian AS. Mulai dari persaingannya dengan Marc Márquez hingga masa depan tim Ducati, Bagnaia memberikan pandangan mendalam yang menarik tentang dunia balap motor saat ini dan masa depannya.
Salah satu topik yang paling menarik perhatian adalah kedatangan Marc Márquez ke tim Ducati. Ketika ditanya apakah ia mempercayai pernyataan Márquez di Austria, yang menyebutkan bahwa ia akan lebih memilih Bagnaia untuk memenangkan kejuaraan jika dia sendiri tidak bisa, Bagnaia menjawab, “Tidak tahu. Saya pikir dia lebih termotivasi berada di tim yang sama dengan juara dunia, tapi tidak tahu, karena semua orang berbeda.” Jawaban ini mencerminkan pendekatan pragmatisnya yang lebih fokus pada kinerja di lintasan daripada strategi psikologis.
Bagnaia juga menegaskan bahwa kedatangan Márquez bukanlah perang psikologis baginya. “Hal-hal seperti ini tidak mempengaruhi saya sama sekali,” tegasnya. Bagnaia lebih memilih untuk fokus pada hasil daripada permainan pikiran. “Dari sudut pandang saya, perang psikologis selalu ada, tapi saya pikir hasil lebih keras daripada kata-kata.”
Perspektif tentang Valentino Rossi dan Perbandingan dengan Márquez
Dalam wawancara tersebut, Bagnaia juga membahas warisan Valentino Rossi dan bagaimana perbandingannya dengan Márquez. Dia menyoroti bagaimana persepsi publik seringkali melebihi kenyataan. “Kita hidup di zaman di mana lebih mudah berbicara daripada fokus pada angka,” kata Bagnaia, menekankan pentingnya pencapaian nyata di lintasan.
Mengenai Rossi, Bagnaia mengakui kebesaran prestasinya, namun juga menyebutkan bahwa Márquez telah menunjukkan kemampuannya dengan motor yang awalnya lebih unggul dibandingkan pesaing. “Saya hanya punya satu tujuan, yaitu menang, dan sisanya hanya buang-buang waktu,” ujarnya, menegaskan fokusnya pada kinerja dan pencapaian pribadi.
Harapan dan Tantangan Musim 2024
Menghadapi musim 2024, Bagnaia tidak terpengaruh oleh spekulasi mengenai persaingannya dengan Márquez. “Bagi saya, Marc adalah seperti lawan lainnya,” tegasnya. Bagnaia juga menambahkan bahwa dirinya fokus untuk bersaing melawan semua pembalap, bukan hanya Márquez. “Memang benar dia delapan kali juara dunia, tapi dia sudah lama tidak menang, dan banyak pembalap saat ini yang sangat cepat.”
Ketika ditanya apakah memenangkan gelar dengan Márquez sebagai rekan satu tim akan memiliki nilai khusus, Bagnaia menjawab, “Bagi saya tidak, tapi bagi orang di rumah, mungkin. Saya tahu tahun depan orang ingin melihat pertarungan ini antara dia dan saya, tapi bagi saya, mengalahkan Martín, Bastianini, Márquez, Acosta—semua. Tidak ada bedanya bagi saya mengalahkan Márquez, karena saya ingin mengalahkan semuanya. Tapi tampaknya, jika saya benar-benar ingin diakui setinggi hasil saya, saya harus mengalahkan Márquez dengan motor yang sama.”
Komentar ini menunjukkan fokus Bagnaia pada prestasi pribadinya, lebih daripada narasi luar yang mengelilingi persaingannya dengan Márquez. Dengan pendekatan ini, ia siap menghadapi tantangan besar musim depan, bertujuan untuk tetap berada di puncak dunia MotoGP.