Pembalap VR46, Fabio di Giannantonio, mencatat pencapaian bersejarah dengan finis keenam di Grand Prix Amerika, menandai posisi enam besar pertamanya sejak bergabung dengan tim.
Dengan Marc Marquez tersingkir dari balapan, Di Giannantonio menjadi pembalap VR46 terdepan di lintasan, menyelesaikan balapan di belakang trio pembalap GP24 Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Francesco Bagnaia.
Meskipun terpaut 9,980 detik dari Maverick Vinales dari tim Aprilia, Di Giannantonio berhasil memperbaiki waktu balapnya dari tahun sebelumnya sebesar 20 detik, menunjukkan peningkatan yang signifikan.
“Saya sangat senang dengan hasil ini,” ungkap Di Giannantonio, yang mengalami kesulitan pada Sprint Race akibat masalah mesin. “Saya pikir saya telah mengatasi banyak tantangan, terutama dengan sedikitnya waktu berada di lintasan pada Sprint.”
“Pada awalnya, saya tidak begitu optimis dengan perasaan motor saat warm-up, tetapi saya memutuskan untuk memberikan yang terbaik di balapan. Dan alhasil, balapan berlangsung sangat baik.”
Meskipun startnya tidak sempurna dan sempat terpuruk di awal, Di Giannantonio berhasil melakukan beberapa overtaking yang brilian, termasuk terhadap pembalap-pembalap kuat seperti Jack Miller dan Franco Morbidelli.
“Saya merasa puas dengan penampilan saya dan tim. Kami semakin dekat dengan level teratas, dan kerja sama dalam tim semakin membaik,” tambahnya.
Namun, keberhasilan Di Giannantonio juga menyoroti performa rekan setimnya, Marco Bezzecchi, yang harus puas finis di posisi kedelapan.
Meski Bezzecchi mengakui bahwa ia mengalami peningkatan dalam adaptasi dengan motor baru, ia tetap merasa sulit untuk bahagia dengan hasil tersebut.
“Kami sadar dengan level kami saat ini, namun saya yakin ada banyak aspek positif yang bisa diambil dari akhir pekan ini,” ujarnya.
Meskipun begitu, VR46 terus berupaya untuk menemukan performa terbaiknya, dan meskipun belum menentukan masa depannya setelah 2024, mereka sedang dalam proses negosiasi dengan Ducati untuk mendapatkan motor spesifikasi pabrikan untuk musim depan.