Fabio Quartararo terus mendesak Yamaha agar segera menghadirkan mesin ‘Valencia’ yang paling menjanjikan untuk meningkatkan performanya di MotoGP. Hingga kini, Quartararo telah menggunakan tujuh dari sembilan mesin yang tersedia musim ini, termasuk mesin baru yang digunakan saat MotoGP Inggris di Silverstone. Meskipun hasilnya belum memuaskan, pembalap Prancis ini tetap optimis dengan mesin baru yang diuji di Valencia pada bulan Juni lalu.
Mesin Valencia diyakini dapat memulihkan sebagian kemampuan handling Yamaha M1 yang sempat hilang. “Kami menemukan kembali handling 2021 dan 2022,” ujar Quartararo. Meski begitu, ada kompromi dengan kehilangan sedikit kecepatan puncak. Bagi Quartararo, pengendalian yang baik di tikungan lebih penting dibandingkan kecepatan di lintasan lurus, terutama mengingat kesulitan yang dialaminya dalam mengendarai motor dengan cara yang alami saat ini.
Quartararo menggunakan salah satu mesin dari uji coba Valencia sejak Assen dan mengungkapkan bahwa selama akhir pekan di Silverstone, dia menggunakan spesifikasi yang berbeda pada setiap motornya. Perbedaan ini menciptakan tantangan tersendiri dalam menyesuaikan gaya berkendara dan elektronik. Akibatnya, Quartararo merasa bingung dan kehilangan referensi selama kualifikasi, yang membuatnya hanya memulai balapan dari posisi ke-18 di grid.
Meski berhasil menjadi pembalap terbaik di motor Jepang selama balapan, Quartararo hanya bisa finis di posisi ke-11. Dia merasa lebih seperti pembalap uji coba daripada pembalap balapan dalam beberapa balapan terakhir karena seringnya melakukan perubahan pada motornya. Quartararo menyatakan keinginannya untuk fokus pada satu basis motor agar bisa mengemudikan motor hingga batas maksimal seperti tahun lalu, meskipun motornya tidak dalam kondisi optimal.
Cedera yang dialami rekan setimnya, Alex Rins, dan pembalap pengembang Cal Crutchlow, yang digantikan oleh Remy Gardner di Silverstone, tidak membantu situasinya. Setelah 10 dari 20 putaran, Quartararo berada di posisi ke-14 di klasemen dunia dengan 49 poin. Situasi ini kontras dengan musim lalu di mana Quartararo berhasil mengumpulkan 73 poin dan berada di posisi ke-11 pada tahap yang sama.
Yamaha dan Honda sama-sama menghadapi tantangan berat musim ini, dengan perolehan poin konstruktor yang jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sementara Yamaha memiliki 53 poin, Honda hanya memiliki 26 poin tahun ini, menunjukkan tantangan besar yang dihadapi kedua tim dalam meningkatkan performa motor mereka. Quartararo berharap mesin Valencia dapat segera memberikan perubahan positif dan mengembalikan performanya ke level kompetitif.