Francesco Bagnaia, juara bertahan MotoGP, mengalami tantangan besar dalam balapan Sprint di COTA setelah awal yang menjanjikan. Meskipun mencatatkan posisi kedua dalam latihan Sabtu dan finis keempat dalam kualifikasi, Bagnaia menghadapi masalah sejak awal balapan.
Sebuah insiden sebelum start membuat kepala kru Bagnaia berlari ke grid dengan fender depan baru, yang kemudian dipasang tanpa masalah. Namun, saat lampu merah padam, roda depan Desmosedici-nya melonjak ke udara, dan roda belakang berputar, membuatnya tergelincir kembali ke posisi kesepuluh setelah tikungan pertama.
Meski berjuang keras, Bagnaia kesulitan untuk mencapai performa yang diharapkan. Dia hanya berhasil melewati Franco Morbidelli pada lap ke-7 dan Raul Fernandez pada lap terakhir.
Pasca balapan, Bagnaia memeriksa ban belakangnya dengan seksama, mencari penjelasan atas masalahnya. Dia mengungkapkan, “Perasaan saya tidak sama seperti pagi hari. Grip belakang jauh lebih sedikit. Kami harus memeriksa data untuk memahami mengapa.”
Meskipun menghadapi kesulitan, Bagnaia tetap optimis dan yakin bahwa solusi sederhana akan menyelesaikan masalahnya. “Besok kami tidak akan mengubah apa pun pada setting karena perasaan saya terlalu buruk untuk mengatakan bahwa masalahnya adalah setting. Jadi kami akan mengganti hanya ban belakang dan saya pikir semuanya akan baik-baik saja. Target dan pace sebelum balapan adalah untuk berjuang mendapatkan podium. Target besok akan tetap sama,” jelasnya.
Penderitaan Bagnaia dalam Sprint membuatnya tergelincir 39 poin di belakang pemimpin klasemen Jorge Martin. Meski demikian, Bagnaia tetap bertekad untuk kembali ke jalur kemenangan dan mengejar targetnya.
Di samping itu, rekan setimnya, Enea Bastianini, juga mengalami masalah serupa dengan grip belakang, menunjukkan bahwa tim Aprilia perlu bekerja lebih keras untuk mengatasi tantangan teknis yang dihadapi.