Jorge Martin meraih posisi kedua di MotoGP Austria, posisi keduanya yang keempat secara berturut-turut, namun hal ini membuatnya kehilangan posisi puncak klasemen yang baru saja ia rebut di Silverstone. Kemenangan di Red Bull Ring kali ini diraih oleh Francesco Bagnaia, yang sekaligus merebut kembali kepemimpinan klasemen.
Martin merasa frustasi karena menurutnya ia memiliki potensi untuk memenangkan balapan. “Saya sedikit frustrasi karena merasa saya memiliki potensi untuk menang hari ini,” ungkap Martin dalam konferensi pers pasca balapan MotoGP Austria. “Pecco [Bagnaia] tampaknya sedikit lebih baik saat ini. Saya melakukan balapan yang bagus, saya rasa saya melakukan start yang baik, tetapi begitu saya berada di posisi kedua, saya kehilangan hampir semua peluang untuk menang.”
Meski begitu, Martin tetap mengakui bahwa ia melakukan balapan yang baik, terutama di akhir balapan di mana ia masih memiliki kecepatan yang bagus. Ia merasa saat ini dirinya dan Bagnaia berada satu langkah di depan pembalap lain. “Lebih banyak poin, empat posisi kedua berturut-turut, jadi semoga saya bisa memperbaiki hasil itu di balapan berikutnya.”
Salah satu cerita menarik dari akhir pekan ini adalah cedera jempol kiri yang dialami Martin pada Jumat malam. Meski sempat mengganggu di awal, Martin menegaskan bahwa cedera tersebut bukan alasan atas ketidakmampuannya menantang Bagnaia di akhir balapan. “Kemarin saya bilang jempol saya baik-baik saja dan hari ini bukan masalah,” katanya. “Sekarang sedikit bengkak, tetapi tidak menjadi masalah sama sekali saat balapan.”
Satu masalah yang sudah ia hadapi selama beberapa musim terakhir adalah terkuncinya ban depan saat pengereman, terutama di trek seperti Red Bull Ring dengan suhu yang panas. Ini adalah masalah yang cukup umum pada motor Ducati, menurut Martin. “Kami sering mengalami kunci ban depan di Ducati, tetapi ini bukan hal baru, ini sudah terjadi selama tiga musim terakhir,” jelasnya. “Kami sudah terbiasa dengan hal ini.”
Masalah kunci ban depan ini menjadi lebih buruk ketika ia berada dalam slipstream Bagnaia selama balapan, di mana suhu meningkat dan membuat kontrol pengereman semakin sulit. “Aneh rasanya mengerem dan selalu merasa akan jatuh, tetapi kami bisa mengendalikannya,” tutup Martin.
Dengan semangat tinggi, Martin berharap bisa tampil lebih baik di balapan berikutnya di Aragon.