Dibalik karier balap luar biasa Michael Schumacher, terdapat cerita terlupakan tentang penawaran yang mengejutkan: penolakannya menjadi bos tim Ferrari. Meskipun meraih 91 kemenangan dan tujuh gelar juara dunia, Schumacher pensiun dari F1 pada akhir 2006, membuka pintu bagi Kimi Raikkonen. Namun, antara 2007 dan 2009, Schumacher tetap terlibat dengan Ferrari, menguji mobil dan menjadi penasihat teknis.
Jean Todt, yang saat itu menjabat sebagai bos tim Ferrari, mengungkapkan bahwa Schumacher sebenarnya ditawari posisi direktur olahraga baru atau kepala tim Ferrari pada tahun 2008, tetapi sang juara tujuh kali menolak tawaran tersebut. Stefano Domenicali akhirnya mengambil alih peran tersebut dari 2008 hingga 2014.
“Michael Schumacher adalah kandidat terbaik di antara semuanya, tetapi dia tidak menerimanya,” ujar Todt pada pers Jerman pada tahun 2008. Meskipun menolak peran manajerial, Schumacher tetap dekat dengan tim, memberikan nasihat kepada pembalap Felipe Massa dan membantu Ferrari dalam pertarungan sengit melawan McLaren pada tahun 2007 dan 2008.
Pergantian kepemimpinan dari Todt ke Domenicali melahirkan periode ketidakstabilan untuk Ferrari, meskipun mereka nyaris meraih tiga gelar juara dunia di bawah kepemimpinan Domenicali. Ferrari tidak dapat mempertahankan kesuksesan mereka setelah era trio legendaris Schumacher, Todt, dan Brawn.
Meskipun terdapat saran dari Ross Brawn untuk peran manajemen di tim Mercedes pada akhir 2012, Schumacher mengalami kecelakaan ski pada Desember 2013, mengakhiri kemungkinan keterlibatannya dalam dunia manajemen F1.
Pengalaman dan pengetahuan Schumacher yang luar biasa di F1 dapat dianggap sebagai aset yang berharga bagi tim mana pun. Meskipun penolakannya menjadi bos tim Ferrari, Schumacher tetap meninggalkan jejaknya dalam sejarah olahraga ini melalui revolusi dalam pendekatan pembalap terhadap kebugaran dan persiapan.