Kabar baru mengenai klausul keluar Max Verstappen dari tim Formula 1 Red Bull telah mengguncang dunia balap.
Dilaporkan bahwa klausul ini baru-baru ini ditambahkan ke kontrak Verstappen tanpa sepengetahuan tim Red Bull.
Menurut sumber terpercaya, klausul keluar ini memungkinkan Verstappen untuk meninggalkan Red Bull jika penasihat motorsport dan sekutu dekatnya, Helmut Marko, meninggalkan tim.
Kabar ini mengungkap bahwa penambahan klausul ini dilakukan secara sepihak oleh Verstappen dan Marko, tanpa sepengetahuan kepala tim Red Bull, Christian Horner, atau tim Red Bull secara keseluruhan.
Situasi semakin rumit karena Marko memiliki wewenang sebagai salah satu dari dua direktur Red Bull Racing untuk bertindak atas nama tim.
Ini menimbulkan pertanyaan tentang proses pengambilan keputusan dalam tim dan dampaknya pada stabilitas tim secara keseluruhan.
Masa depan Verstappen telah menjadi pusat perhatian dalam beberapa minggu terakhir, terutama setelah kontroversi dan krisis politik di dalam tim Red Bull.
Pengumuman bahwa Marko menghadapi penyelidikan internal dan kemungkinan penangguhan terkait skandal Horner semakin memperumit situasi.
Verstappen sendiri secara terbuka mengancam akan meninggalkan Red Bull jika Marko dipecat, menunjukkan kesetiaannya pada penasihatnya tersebut.
Namun, situasi ini telah menimbulkan spekulasi tentang masa depan Verstappen, terutama karena rival Red Bull, Mercedes, sedang mencari pembalap baru menyusul keputusan Lewis Hamilton untuk bergabung dengan Ferrari.
Bos Mercedes, Toto Wolff, bahkan mengakui keinginannya untuk membujuk Verstappen untuk bergabung dengan timnya.
Spekulasi tentang kemungkinan Verstappen pindah tim semakin memanas, mengingat ketertarikan dari tim-tim besar lainnya di grid.
Meskipun demikian, keputusan akhir tetap pada Verstappen sendiri, dan sementara semua tim berusaha untuk merekrutnya, perjalanan karirnya selanjutnya tetap menjadi misteri yang menarik perhatian banyak penggemar balap dunia.