Inaki Rueda, mantan kepala strategi Ferrari di ajang Formula 1, akan meninggalkan tim tersebut sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan oleh tim untuk musim 2024. Rueda memimpin tim strategi Ferrari selama dua tahun sebelum digantikan pada musim lalu oleh Ravin Jain.
Meskipun Rueda tetap menjalin hubungan baik dengan Ferrari, dia akan meninggalkan pekerjaannya di dalam tim F1 sepenuhnya. Meskipun demikian, masih ada kemungkinan dia akan mendapatkan peran lain di Ferrari.
Restrukturisasi tim strategi Ferrari dilakukan dengan tujuan untuk menjadi lebih kompetitif di Formula 1. Sebagai satu-satunya tim selain Red Bull yang memenangkan Grand Prix F1 pada tahun 2023, Ferrari ingin memastikan bahwa keputusan strategis mereka dapat mendukung ambisi mereka untuk kembali bersaing.
Selain perubahan dalam departemen strategi, manajer tim Ferrari, Frederic Vasseur, juga mengonfirmasi rekrutmen 80 karyawan baru untuk memperkuat tim. Namun, sekitar setengah dari jumlah tersebut akan menjadi pengganti untuk mengisi kekosongan akibat pengunduran massal.
Dalam restrukturisasi ini, beberapa insinyur dan personel kunci lainnya telah meninggalkan tim, termasuk Eric Meignan yang bergabung dengan Renault.
Penting untuk dicatat bahwa perubahan signifikan ini dapat memengaruhi dinamika dan performa tim di musim F1 mendatang. Charles Leclerc dan Carlos Sainz, pembalap Ferrari, berharap tahun kedua pemerintahan Vasseur dapat membawa tim kembali ke puncak persaingan dan meraih kesuksesan yang lebih besar di lintasan balap.