Le Mans — Marc Marquez, pembalap dari tim Gresini Ducati, memaparkan pemikirannya dalam menyerang Francesco Bagnaia pada Grand Prix MotoGP Prancis di Le Mans, sebuah manuver yang mengamankan posisi kedua bagi dirinya.
Walaupun belum berhasil meraih kemenangan pertama bersama Ducati, Marquez menerima banyak pujian atas keahliannya dalam balapan yang diakhiri dengan taktik yang luar biasa.
Dalam balapan yang berlangsung dramatis tersebut, Marquez berhasil memulihkan posisi dari P13 menjadi kedua, menunjukkan kemampuan adaptasinya yang menakjubkan. “Hari ini podium itu tercipta dengan cara yang lebih lambat,” kata Marquez.
“Yang paling penting adalah saya memiliki pace untuk terus maju dan saat berada di posisi ketiga, saya kehilangan waktu bersama Diggia. Kemudian saya memutuskan untuk lebih berani.”
Marquez menambahkan detil tentang proses pemikirannya saat mengejar Bagnaia dan Jorge Martin, yang terlibat dalam pertarungan memperebutkan posisi terdepan. “Saya mengharapkan Pecco untuk menyerang Martin di lap terakhir dan saya memutuskan untuk menyerangnya.”
Pembalap Spanyol itu menjelaskan bahwa dia mengambil pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan sprint, dimana ia berhasil mendapat lebih sedikit posisi pada lap pertama. “Hari ini saya mendapat start yang baik dan memulihkan beberapa posisi, tetapi di tikungan satu, dua, dan tiga saya tidak menemukan garis yang tepat dan melebar pada tikungan cepat.”
Menurut Marquez, meskipun ia berhasil mencapai kedua pembalap di depannya, ia mengamati bahwa mereka memiliki akselerasi yang sangat baik keluar dari tikungan delapan, di mana ia merasa kehilangan waktu. “Itu tempat saya kehilangan sedikit lebih banyak. Saya kuat di beberapa poin, misalnya di tikungan kiri atau tempat saya menyalip Pecco. Di situ saya merasa sangat kuat.”
Namun, Marquez menyadari bahwa menjaga hasil seperti itu dari posisi start yang rendah bukanlah strategi yang dapat diandalkan setiap saat. “Posisi ke-13 itu sangat merugikan balapan kita, tetapi kali ini kita berhasil. Selanjutnya akan lebih sulit karena Anda bisa menyelamatkan satu atau dua kali per tahun.”
Kendati belum memenangkan balapan di musim ini, strategi dan ketekunan Marquez menunjukkan mengapa Ducati mempertimbangkan mempromosikannya ke tim pabrik, meskipun tantangan besar adalah performa konsisten Jorge Martin yang mengalahkan Marquez di Le Mans. Duel ini tidak hanya menarik dari aspek sportif tetapi juga dalam konteks negosiasi masa depan mereka di MotoGP.