Marco Melandri, mantan juara dunia dan runner-up MotoGP, berbagi analisis menarik tentang insiden antara Pecco Bagnaia dan Álex Márquez di Grand Prix Aragón. Dalam unggahan di Instagram, Melandri menyebut insiden itu sebagai kecelakaan balap biasa yang diperburuk oleh kondisi aspal baru dan perangkat aerodinamika di MotoGP.
“Ini adalah kecelakaan balap, tidak ada yang salah. Jika kita melihat gambar dengan cermat, Anda bisa melihat sayap mereka terhubung. Untungnya, tidak ada yang terluka, tapi itu bisa berakhir sangat berbeda,” kata Melandri. Ia juga mengkritik keputusan untuk mengaspal ulang lintasan hanya dua hari sebelum balapan, menyebutnya sebagai tindakan yang sangat berisiko.
Melandri melanjutkan dengan mengomentari insiden antara Bagnaia dan Márquez. “Álex Márquez berjuang keras untuk posisi ketiga, sementara Bagnaia mempertaruhkan poin penting. Mungkin dia bisa sedikit lebih berhati-hati, tetapi pada akhirnya ini adalah kecelakaan balap,” jelas Melandri.
Menurut Melandri, Bagnaia mengeluarkan pernyataan keras karena lawannya adalah Márquez. “Bukan Marc, tapi tetap saja Márquez, dan 2025 sudah dimulai. Mereka akan menjadi rekan satu tim di Ducati, dan perang psikologis sudah dimulai,” ujar Melandri. Dia menambahkan bahwa tanpa kehadiran Márquez bersaudara, terutama Marc, MotoGP bisa menjadi membosankan.
Melandri juga menyoroti bagaimana Marc Márquez tampil luar biasa di kondisi sulit Aragón, dengan mengatakan, “Marc Márquez berasal dari era yang berbeda, dan di kondisi seperti di Aragón, dia benar-benar membuat perbedaan.”
Menjelang seri berikutnya di Misano, Melandri memprediksi bahwa situasi akan kembali normal. “Pecco harus menghadapi masalah ban di Sprint, meskipun Michelin jarang mengakui kesalahan mereka,” katanya. Kini, semua mata tertuju pada dua balapan mendatang di Misano, yang menjanjikan persaingan yang semakin panas.