Pecco Bagnaia mengkritik taktik “towing” di MotoGP sebagai hal yang “konyol,” dan ini diduga diarahkan kepada Marc Marquez, yang dikenal sering mencari towing saat kualifikasi. Meski Marquez bukan satu-satunya pembalap yang melakukannya, ia sering menjadi sorotan atas taktik tersebut.
Bagnaia menyuarakan kekesalannya setelah kualifikasi di Silverstone, menyebut bahwa beberapa pembalap sengaja melambat untuk mengikuti pembalap lain demi mendapatkan keuntungan. Neil Hodgson dari TNT Sports menganggap pernyataan Bagnaia sebagai sindiran langsung terhadap Marquez, mengingat sejarah Marquez dengan taktik ini sejak masih di Honda.
Bagnaia dan Marquez, meskipun saat ini menjadi rival di atas motor Ducati yang berbeda versi, akan menjadi rekan satu tim di garasi resmi tahun depan. Situasi ini dapat memicu ketegangan, mengingat perbedaan pandangan mereka soal strategi kualifikasi. Sylvain Guintoli menilai bahwa Marquez mengambil risiko dengan mencari towing, namun upaya itu tidak membuahkan hasil di Silverstone.
Bagnaia menekankan bahwa para pembalap MotoGP seharusnya mampu mencatat waktu kualifikasi yang baik tanpa mengandalkan pembalap lain. Hal ini juga didukung oleh beberapa pembalap lain seperti Aleix Espargaro dan Fabio di Giannantonio, yang menyebut praktik ini sebagai contoh buruk, terutama bagi pembalap muda di kelas Moto2 dan Moto3.
Dalam upaya memperbaiki situasi ini, Simon Crafar, yang akan menggantikan Freddie Spencer sebagai pemimpin Race Direction, didorong untuk memperkenalkan aturan baru. Salah satu usulan adalah menetapkan waktu minimum untuk setiap sektor sehingga pembalap tidak dapat sengaja melambat di trek. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan sportivitas.
Simon Crafar telah mendapatkan dukungan dari para pembalap atas penunjukannya dalam posisi baru tersebut. Diharapkan bahwa di bawah kepemimpinannya, aturan baru dapat diterapkan untuk mengatasi masalah towing dan memastikan MotoGP tetap menjadi contoh olahraga yang fair dan aman.