Acosta Adaptasi dengan Luar Biasa di MotoGP, Duduki Posisi Kelima di Klasemen KTM
Pol Espargaro mengungkapkan kekagumannya terhadap prestasi luar biasa rookie MotoGP, Pedro Acosta. Espargaro yang kini menjabat sebagai pembalap uji di KTM dan membantu perkembangan Acosta, mengaku terkejut dengan adaptasi cepat juara Moto2 tersebut di kelas utama.
Prestasi Gemilang Pedro Acosta
Pedro Acosta, yang baru berusia 20 tahun, telah mencatatkan dua podium di Grand Prix dan saat ini menduduki posisi kelima dalam klasemen sementara sebagai pembalap KTM terbaik. “Anak ini lahir siap!” ujar Espargaro saat ditanya mengenai performa Acosta di Mugello. “Tingkat persaingan di MotoGP saat ini sangat tinggi sehingga melihat seseorang tampil seperti itu dengan motor kami sangat luar biasa.”
Espargaro menambahkan, “Kini banyak pembalap muda yang bertalenta dan cepat. Acosta membuktikan bahwa dia bahkan lebih cepat dari mereka, tanpa pengalaman! Dia melakukan sesuatu yang luar biasa.”
Teknik Luar Biasa
Salah satu aspek yang membuat Espargaro sangat terkesan adalah teknik pengereman dan pengendalian gas Acosta yang mirip dengan legenda MotoGP, Valentino Rossi. “Cara dia menggulir gas dan menangkap rem, saya melihat Valentino [Rossi] melakukannya di Yamaha. Dia melakukan pengereman sambil masih menjaga 20% gas terbuka, ini sesuatu yang tidak pernah bisa saya lakukan,” kata Espargaro.
Espargaro juga memuji cara Acosta memanfaatkan seluruh trek dan posisinya saat menikung. “Cara dia menggunakan seluruh trek, dari dalam hingga luar, sangat mengagumkan dan sulit dilakukan. Selain itu, cara dia mengendalikan motor dengan tubuhnya juga unik dan membantu dalam menikung di tengah tikungan.”
Menanggapi pujian Espargaro, Acosta menyatakan, “Kita lihat bahwa itu adalah cara yang motor suka dikendarai. Saya mencoba mengambil yang terbaik dari semua orang dan menggabungkannya.”
Pembelajaran di Musim Debut
Melihat kembali tujuh balapan MotoGP pertamanya, Acosta tersenyum dan berkata, “Bukan bencana! Jujur saja, bisa jauh lebih baik, tapi juga bisa jauh lebih buruk. Kami kehilangan dua peluang bagus di Le Mans dan Barcelona, tapi itu bagian dari proses pembelajaran.”
Salah satu pelajaran terbesar bagi Acosta sejauh ini adalah memahami betapa cepatnya pembalap MotoGP dan pentingnya ketenangan dalam mencapai kecepatan yang lebih tinggi. Dia juga merasa perlu memperbaiki kecepatan di tikungan panjang seperti di Barcelona.
Balapan Berikutnya
Acosta akan menghadapi balapan MotoGP kedelapan di Assen akhir pekan ini, yang juga merupakan dua putaran berturut-turut terakhirnya untuk mengalahkan rekor Marc Marquez sebagai pembalap termuda yang menang balapan MotoGP.