Espargaró Sebut Persaingan MotoGP Kini Lebih Ketat Dibandingkan Era Marquez, Rossi, Pedrosa, dan Lorenzo
Meskipun telah pensiun dari balapan MotoGP, Pol Espargaró masih sangat dekat dengan dunia balap. Dalam wawancara terbarunya di podcast ‘Por Orejas’, Espargaró berbicara tentang situasi saat ini di MotoGP, terutama tentang tim KTM dan beberapa pembalap muda berbakat seperti Pedro Acosta.
Espargaró yang turut ambil bagian sebagai wild card di Mugello dengan KTM, mengaku bahwa performanya tidak seperti yang diharapkan karena kurangnya waktu di atas motor. “Saya belum naik motor sejak tes di Jerez, jadi kecepatan saya banyak berkurang. Tapi saya melakukan apa yang saya bisa,” kata Espargaró.
Ia juga mengungkapkan tantangan untuk kembali balapan dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam setelah pensiun. “Kecepatan adalah sesuatu yang diinternalisasi oleh pembalap dalam kehidupan sehari-hari. Namun, melihatnya dari luar, Anda menjadi lebih sadar betapa berbahayanya balapan ini. Ini adalah olahraga yang mengancam nyawa, dan dalam prosesnya, kami kehilangan rekan-rekan pembalap,” jelasnya.
Peningkatan KTM dan Tantangan Baru
Espargaró juga menjelaskan peranannya di KTM bersama Dani Pedrosa. “Dani biasanya lebih fokus pada pekerjaan masa depan untuk 2024 atau 2025. Saya lebih terlibat dalam pengembangan motor saat ini. Kami bergantian agar lebih produktif,” ujar Espargaró tentang kolaborasi mereka.
Meskipun mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir, KTM sekarang tampaknya mandi stagnasi dalam hal hasil. “Proyek ini berkembang sangat cepat sejak dimulai, dari posisi terakhir di Qatar menjadi keempat di kejuaraan dunia dalam empat tahun. Moto kami dalam proses perubahan besar dan ini memengaruhi hasil Brad [Binder]. Namun, motor telah banyak meningkat meskipun pabrikan lain juga telah berinovasi lebih cepat,” tambahnya.
Keajaiban Pedro Acosta
Espargaró tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Pedro Acosta, pembalap muda yang telah membuat gebrakan di KTM. “Pedro adalah seorang jenius, apa yang dia lakukan tidak bisa diulangi. Brad, Jack [Miller], atau pembalap lain di pabrik bisa mencoba meniru Pedro, tapi itu mustahil,” kata Espargaró.
Dia juga menyatakan bahwa tingkat persaingan di MotoGP saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan saat Marc Márquez, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa pertama kali naik ke kelas premier. “Ketika mereka naik, hanya ada empat motor yang mampu bersaing untuk gelar. Sekarang, semua motor memiliki peluang untuk menang,” jelasnya.
Kritik terhadap Situasi di Ducati
Espargaró juga mengkritisi situasi di Ducati, yang menurutnya tidak adil bagi Jorge Martín. “Sangat tidak adil bahwa Jorge Martín tidak berada di tim pabrikan Ducati tahun depan. Tapi ketika Anda melihat Marc [Márquez] dalam persamaan, Anda mengerti situasi sebenarnya di pabrik. Dia bukan hanya cepat, tetapi juga memiliki nilai komersial yang besar,” kata Espargaró.
Dia menambahkan bahwa jika Ducati terus memperlakukan pembalap muda dengan cara ini, mereka bisa kehilangan kredibilitas. “Seorang pembalap muda mungkin akan berpikir ‘Saya tidak ingin naik ke sini, karena selain tidak mendapatkan tempat di tim resmi, saya juga tidak akan punya peluang menjadi Juara Dunia’. Ini sangat rumit,” pungkasnya.