Pramac Racing mengungkapkan alasan utama mereka memilih bergabung dengan Yamaha setelah 20 tahun bersama Ducati. Keputusan Ducati untuk memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin menjadi salah satu penyebab utama.
Bos Pramac, Paolo Campinoti, mengaku merasa “kecewa” dengan keputusan Ducati. Martin, yang telah dua kali dilewati oleh tim pabrikan Ducati, pertama oleh Enea Bastianini pada 2022 dan kemudian oleh Marquez di Mugello, menjadi alasan utama Pramac merasa diabaikan.
“Kami sangat percaya pada proyek Yamaha dan kemampuan mereka untuk kembali bersaing. Waktu kami dengan Ducati sudah selesai. Ada beberapa keputusan yang kami tidak setujui, dan menjadi tim junior Ducati adalah impian kami,” ujar Campinoti kepada MotoGP.com.
Campinoti menambahkan bahwa keputusan Ducati tidak mengakui prestasi Pramac dengan Martin, yang menjadi pesaing gelar hingga akhir musim lalu dan memimpin Pramac meraih gelar tim, menjadi pemicu utama perubahan.
“Kami merasa tidak diakui dan itu mempengaruhi semangat kami. Kami memiliki kesempatan besar dengan Yamaha yang berbagi ambisi yang sama dengan kami, jadi ini adalah momen yang tepat untuk berubah,” tambah Campinoti.
Dengan bergabungnya Pramac ke Yamaha, mereka kini memiliki dua posisi terbuka untuk diisi pada musim 2025, sementara Jorge Martin akan pindah ke Aprilia. Keputusan ini menandai babak baru bagi Pramac dalam kancah MotoGP.