Musim balap MotoGP 2023 membawa perubahan besar dengan adanya balapan sprint setengah jarak pada hari Sabtu. Fabio Quartararo, mantan juara dunia, membagikan pengalamannya dan memberikan pandangannya tentang perubahan format ini.
Dalam wawancara, Quartararo mengakui bahwa meski ada tambahan tekanan dari balapan sprint, musim ini tidak se-stres musim-musim sebelumnya. “Jujur, dalam tiga hingga empat tahun terakhir, pengalaman saya jauh lebih stres. Sekarang ini tidak ada yang dipertaruhkan, saya hanya mencoba yang terbaik,” ucap Quartararo.
Pembalap Yamaha ini juga memberikan pandangan kritisnya terhadap frekuensi balapan sprint. Menurutnya, tidak perlu menggelar balapan sprint setiap akhir pekan. “Saya rasa tidak perlu mengadakan balapan sprint setiap Grand Prix,” tegas Quartararo. Dia mengibaratkan situasi tersebut dengan Formula 1 yang hanya menyelenggarakan balapan sprint pada enam akhir pekan balapan.
Quartararo juga menyuarakan keprihatinannya terkait cedera dan absennya pembalap di beberapa balapan. “Itu bukan kebetulan. Ini adalah masalah besar. Saya pikir olahraga ini sudah cukup berbahaya,” ungkapnya.
Meskipun ada spekulasi tentang kemungkinan penyesuaian format oleh serikat pembalap, Quartararo skeptis. “Sampai semua pembalap menandatangani perjanjian, itu sulit. Pasti ada beberapa pembalap yang menyukai balapan sprint, tetapi banyak juga yang tidak suka. Apa yang bisa Anda lakukan dalam situasi yang cukup sulit ini,” jelasnya.
Meskipun musim ini penuh tantangan dengan balapan sprint, Quartararo menyoroti kekurangan balapan tersebut. Dalam pandangannya, melibatkan semua pembalap untuk setiap balapan sprint mungkin bukan langkah yang tepat.