Setelah musim tanpa kemenangan pertama Yamaha sejak 2003, Fabio Quartararo menyambut musim dingin dengan keyakinan bahwa pabrikan Jepang ini mengalami perubahan signifikan menuju pendekatan pengembangan motor yang lebih Eropa. Meskipun optimis terkait kemajuan, pebalap Prancis ini menilai bersaing untuk gelar MotoGP pada tahun 2024 tidak realistis.
Quartararo, yang mencatat tiga podium dan peringkat kesepuluh di kejuaraan dunia tahun lalu, menyatakan bahwa Yamaha mulai mengubah pola pikir mereka menuju pendekatan yang lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan Eropa. Namun, harapan Quartararo tetap realistis, terutama mengingat tantangan tahun sebelumnya.
“Saya pikir mereka mengubah pola pikir mereka, kita semakin mendekati ‘Eropa’, yang memang benar-benar kita inginkan, untuk [mengembangkan] segalanya lebih cepat,” kata Quartararo.
Meskipun optimistis terkait perubahan tersebut, Quartararo menetapkan periode Februari-Juli sebagai waktu krusial untuk menilai kemajuan Yamaha. Selama rentang waktu ini, ia berharap melihat pembaruan signifikan pada motor, didukung oleh fleksibilitas pengujian mesin dan batas aerodinamika dari sistem konsesi baru.
Meski demikian, juara dunia 2021 ini tampak realistis tentang targetnya. “Saya tidak berharap tahun depan bisa bersaing untuk gelar. Tentu, ini adalah tujuan pertama saya, tetapi kita harus objektif. Kita tidak bisa datang dari posisi ini untuk bersaing memperebutkan gelar dunia,” ungkap Quartararo.
Pada tahun 2024, Quartararo berharap dapat mendekati persaingan dan menyaksikan perubahan signifikan dalam kinerja Yamaha. Meskipun tidak menutup pintu untuk masa depannya, kontraknya yang berakhir pada akhir 2024 membuatnya mempertimbangkan opsi lain dengan bijak.
Dibalik layar, Yamaha melakukan langkah besar dengan merekrut Alex Rins sebagai rekan setim Quartararo dan menghadirkan dua insinyur Ducati, Massimo Bartolini dan Marco Nicotra, dalam upaya untuk terus memperkuat performa tim.