Red Bull awalnya menentang gagasan mengembalikan Daniel Ricciardo ke kursi F1 bersama AlphaTauri. CEO AlphaTauri, Peter Bayer, mengungkapkan bahwa Red Bull ingin menjaga Ricciardo hanya sebagai pembalap cadangan, tetapi akhirnya berubah pikiran setelah pemikiran lebih lanjut.
“Pada awalnya dikatakan: ‘Tidak, Daniel adalah pembalap cadangan di Red Bull dan akan tetap begitu’,” ungkap Bayer seperti dikutip oleh Motorsport Magazin. “Dan kemudian seiring berjalannya waktu, kami benar-benar terus bertanya-tanya bagaimana perkembangannya.”
Perubahan pandangan Red Bull terjadi setelah Christian Horner, Manajer Tim Red Bull, memberi sinyal positif terkait tes di Silverstone untuk Ricciardo. Helmut Marko, kepala program pengembangan pembalap Red Bull, juga setuju dengan keputusan tersebut.
Ricciardo kemudian dipanggil untuk menggantikan Nyck de Vries di AlphaTauri, yang tampil di bawah ekspektasi setelah hanya 10 balapan pada 2023. Comeback mengejutkan Ricciardo ke grid F1 terjadi hanya beberapa bulan setelah kehilangan kursinya di McLaren.
“Pada suatu saat, Christian Horner datang kepada kami dan mengatakan: ‘Kami melakukan tes di Silverstone, mungkin kami akan melihatnya’,” kata Bayer. “Kemudian Helmut mengatakan: ‘Ya, mengapa tidak?'”
Ricciardo, yang berusia 34 tahun, memberikan kontribusi signifikan dengan mencetak hasil terbaik AlphaTauri pada tahun 2023 di Meksiko dan membantu tim meraih posisi kedelapan dalam kejuaraan konstruktor.
“Daniel memiliki pengalaman, jadi dia membantu kami dengan setup di semua lintasan,” tambah Bayer. “Daniel adalah referensi nyata bagi Yuki Tsunoda. Dia membawa energi yang luar biasa ke dalam tim dalam waktu seminggu.”