Max Verstappen mendapat pujian sebagai “pembalap terbaik di F1” oleh mantan rekan tim Ayrton Senna, Gerhard Berger.
Berger, yang bersaing di F1 selama 14 musim, terutama bersama Senna di tim McLaren, memberikan pandangannya dalam perdebatan tentang siapa pembalap terhebat sepanjang masa.
Berger, yang mengakui keagungan Senna dan kemampuannya di dalam mobil, memberikan penilaian berdasarkan fakta dan angka.
Menurutnya, Michael Schumacher harus ditempatkan di posisi pertama. Namun, penampilan Verstappen membuat Berger mempertanyakan penilaiannya yang lama.
Dia mencatat bahwa Verstappen hampir sempurna, terutama karena dedikasinya pada simulasi berkendara di simulator.
Berger menyatakan, “Max tidak membuat satu pun kesalahan musim lalu. Paling tidak itu terjadi pada Senna dari waktu ke waktu. Senna dan Schumacher diuntungkan karena mereka mengemudikan kart sejak usia dini dan tidak melakukan apa-apa selain balapan sepanjang hidup mereka. Itu berlaku untuk semua pembalap saat ini.”
Berbeda dengan Senna, Schumacher, atau Hamilton, Verstappen masih terlibat dalam balapan virtual di simulator pada waktu luangnya.
Berger menekankan bahwa Verstappen selalu sibuk dengan balapan, baik secara fisik maupun mental, yang membuatnya berada di tempat yang tepat saat start, di tikungan pertama, dan dalam duel.
Berger menyimpulkan, “Saya tidak bisa membayangkan ada yang bisa melakukan lebih baik daripada dia. Itulah mengapa Max Verstappen mungkin adalah yang terbaik yang pernah kita lihat di F1.”
Pernyataan tersebut menciptakan perdebatan lebih lanjut tentang siapa pembalap terhebat dalam sejarah Formula 1.