Akhir pekan balap di Le Mans memberikan banyak topik untuk dibahas, dan dalam segment “Dura la Vita”, beberapa kolaborator membahas berbagai aspek dari Grand Prix tersebut.
Tanpa hadirnya Jorge Lorenzo, diskusi berfokus pada persaingan antara para pembalap Ducati, pasar pembalap (mercato), dan potensi pergerakan pembalap. Ricard Jové, salah satu komentator, memberikan analisis mendalam tentang semua yang terjadi di Prancis.
Jové memulai dengan membahas tentang Jorge Martin dan awal musim yang gemilang bagi pembalap Pramac ini.
“Kecepatan tinggi yang dimiliki Martin kini semakin menguat dengan pengalaman yang tidak terlihat tahun lalu. Dia lebih percaya diri dan telah membuat perbedaan, terutama dalam sprint race,” ungkap Jové.
Tidak hanya itu, Jové juga menyoroti Pecco Bagnaia yang meskipun tidak menonjol di awal kariernya, telah menunjukkan kemampuan luar biasa. “Saya ingat Pecco ketika di JuniorGP. Dia baik, tapi tidak menonjol seperti Rins atau Álex Márquez. Dia telah belajar banyak dan membuktikan diri. Saya tidak berpikir dia adalah yang paling kalah akhir pekan ini, dia menyelamatkannya dengan baik.”
Di sisi lain, rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini, juga mendapat perhatian dari Jové. “Jangan lupakan Bastianini. Dia mampu menunjukkan yang terbaik dan yang terburuk. Tekanan musim ini mungkin akan berpengaruh padanya,” katanya.
Namun, salah satu sorotan utama dari diskusi adalah penampilan Marc Marquez yang baru bergabung dengan Gresini dan membuat gebrakan dengan hasil yang cepat. “Keluarnya Marc Marquez di sprint race mengingatkan saya pada balapan terakhirnya di Moto2 di Valencia. Hanya dia yang bisa melakukan hal-hal seperti itu. Saya pikir dia harus mengandalkan hujan untuk bisa memulihkan posisi, tapi dia mengejutkan semua orang,” tutur Jové.
Jové menegaskan bahwa tidak ada lagi perdebatan tentang keistimewaan Marquez. “Ducati adalah Ducati hari ini. Saya pikir tidak ada logika untuk berdebat bahwa Marquez adalah pembalap yang istimewa dalam segala hal,” katanya. Alex, saudaranya, mencatat bahwa Marquez telah mulai mengerem dengan gaya Ducati seperti saat di Honda, yang bisa menjadi faktor pembeda besar.
Mengenai pasar pembalap, Jové menyatakan bahwa keputusan Ducati akan berdampak signifikan pada pergerakan pembalap. “Setiap keputusan yang diambil Ducati akan membuat mereka kehilangan setidaknya salah satu dari pembalap yang terlibat dalam pertarungan. Ada tiga faktor kunci: sisi olahraga, strategi untuk tidak kehilangan ‘cracks’ ini, dan kesulitan mempertahankan semua motor yang mereka miliki sekarang.”
Jové juga mengungkapkan informasi bahwa tim Pramac telah membuat penawaran kepada salah satu pembalap top 5 dunia untuk bergabung dengan mereka. “Ketika semua ini selesai, mereka harus melihat bagaimana cara mendistribusikan pembalap.”
Dengan semua analisis ini, Jové memastikan bahwa keputusan Ducati sangat ditunggu-tunggu oleh banyak tim, yang sedang menyiapkan rencana strategi mereka baik di Aprilia maupun KTM. Kita harus menunggu langkah berikutnya dari Ducati yang akan membuka jalan bagi berbagai pergerakan di pasar pembalap MotoGP.