Risiko Besar, Jorge Martin Pilih Hindari Duel dengan Bagnaia

Jorge Martin mengakui bahwa ia merasa mampu memberikan perlawanan lebih keras terhadap Francesco Bagnaia di Grand Prix MotoGP Malaysia. Namun, ia menilai risiko tersebut tidak sepadan. Dalam balapan yang berlangsung pada Minggu di Sepang, Martin memilih untuk mengamankan posisi kedua ketimbang mengambil risiko besar dalam persaingan ketat dengan Bagnaia di awal balapan.

Dengan selisih 24 poin di puncak klasemen, Martin tetap memimpin dan hanya perlu unggul dua poin atas Bagnaia di balapan sprint putaran terakhir untuk mengamankan gelar juara dunia 2024. Rencana awal Martin adalah bertahan di belakang Bagnaia untuk melakukan serangan di kemudian waktu. Namun, saat berada dalam jarak dekat, Martin mengalami penurunan performa motor akibat turbulensi udara, yang mempersulit manuvernya.

BACA JUGA : Bagnaia Tolak Curang untuk Kalahkan Martin di MotoGP Malaysia

“Saya merasa bisa bertarung dengannya, jadi saya coba, tetapi pada titik tertentu saya berpikir, ‘Terlalu banyak risiko, tunggu saja di belakang,’” ujar Martin. “Ketika Marc [Marquez] jatuh, itu menjadi kelegaan bagi saya karena ada jarak dengan Enea [Bastianini], jadi saya fokus dengan kecepatan yang baik.”

Martin menambahkan bahwa ia mulai mendekatkan jarak ke Bagnaia di akhir balapan, namun sebuah kesalahan di tikungan sembilan mengurungkan niatnya untuk memberi tekanan lebih besar. “Saya pikir saya bisa mengambil posisi pertama, tetapi risikonya terlalu besar. Dalam hal gaya berkendara, kami hampir sama. Tapi hari ini, semua ada di pihaknya [Bagnaia] untuk menang.”

Martin menilai bahwa posisi awal yang kuat menjadi kunci dalam persaingan modern MotoGP. “Jika Anda tidak memimpin di 10 lap pertama, hampir mustahil untuk menang,” katanya. Meski begitu, Martin tetap mencoba hingga akhir, memperpendek jarak sebelum akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan balapan dengan aman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *