Meskipun Yamaha dan Honda kini menikmati sejumlah keuntungan teknis dari sistem konsesi yang direvisi tahun ini, Aleix Espargaro, pembalap yang pernah mengalami sistem konsesi bersama Aprilia, memperingatkan bahwa keuntungan tersebut bukanlah tongkat sihir yang bisa langsung mengubah keberuntungan kedua produsen Jepang tersebut di MotoGP.
“Keuntungan-keuntungan itu bukanlah sihir. Anda membutuhkan waktu,” ujar Espargaro. “Kita akan melihat hasil kerja keras di musim dingin lalu pada musim depan, menurut saya. Karena musim dingin lalu mereka mulai merekrut insinyur baru dan mulai mengembangkan hal-hal baru yang belum sempat mereka implementasikan di lintasan.”
Espargaro menambahkan bahwa diharapkan Yamaha dan Honda akan menunjukkan peningkatan pada musim 2025. Saat ini, kedua pembuat motor itu berada di peringkat ‘D’, yang terendah dalam sistem ‘ranking’ konsesi MotoGP, yang memberikan mereka akses penuh ke berbagai keuntungan teknis. Di sisi lain, Ducati tercatat di peringkat ‘A’, setelah mengumpulkan lebih dari 85% dari poin maksimal konstruktor, dengan KTM dan Aprilia di peringkat ‘C’.
Hingga saat ini, Yamaha telah mencatat finis terbaik di posisi kelima dalam sprint di Jerez (posisi ketiga sebelum Fabio Quartararo mendapat penalti tekanan ban) dan ketujuh dalam Grand Prix (Portimao). Sementara itu, Honda, yang kehilangan pembalap bintang mereka, Marc Marquez dan pemenang COTA Alex Rins, mencatat hasil balapan terbaik di posisi kesembilan (sprint Jerez) dan kedua belas di Grand Prix (Lusail, Portimao, Jerez).
Dibandingkan tahun lalu, Yamaha menduduki peringkat tertinggi di posisi ketiga untuk Quartararo di COTA, tempat mantan pembalap LCR, Rins, membawa Honda meraih satu-satunya kemenangan musim itu. Kini, posisi Yamaha terbaik adalah Quartararo di urutan kedua belas, sementara pembalap Honda terbaik saat ini adalah Joan Mir di posisi keenam belas.
Dengan turunnya nilai poin konstruktor untuk kedua merek Jepang itu sejauh ini, Espargaro menegaskan bahwa peningkatan signifikan memerlukan lebih dari sekedar keuntungan teknis, tetapi juga waktu yang cukup untuk penerapan dan penyesuaian teknologi yang baru.