Lin Jarvis, direktur utama Yamaha Motor Racing, memberikan tanggapannya tentang langkah-langkah yang diambil Yamaha untuk meningkatkan kinerja mereka di dunia MotoGP.
Dalam diskusi tersebut, Jarvis membahas pemberian kelonggaran regulasi, peran penting Massimo Bartolini, dan perbandingan dengan era kedatangan Valentino Rossi ke tim pada tahun 2004.
Sehubungan dengan pemberian kelonggaran regulasi, Jarvis menyatakan bahwa ini akan sangat bermanfaat bagi Yamaha, mengingat tim hanya memiliki dua pembalap di kejuaraan.
Peningkatan jumlah waktu di lintasan dan akses lebih banyak data dianggap sebagai keuntungan besar, memberikan Yamaha kesempatan untuk lebih mempersiapkan dan menguji inovasi sebelum musim dimulai.
Kedatangan Massimo Bartolini, atau Max, dijelaskan sebagai bagian dari suatu proses yang dimulai pada tahun 2022, ketika Yamaha menandatangani kontrak dengan sejumlah profesional di luar Jepang untuk membantu pengembangan tim.
Jarvis menyebutkan beberapa langkah konkret, termasuk kerja sama dengan Luca Marmorini dan timnya untuk pengembangan mesin, kolaborasi dengan Dallara untuk aerodinamika, dan merekrut Marco Nicotra dari Ducati sebagai kepala departemen aerodinamika.
Jarvis menjelaskan bahwa Bartolini akan membawa pengetahuan dan pengalaman dari luar Jepang dan bekerja untuk menciptakan sistem Yamaha generasi baru.
Hal yang menarik adalah bahwa Bartolini akan menempati posisi yang setara dengan kepala proyek Masuda di tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pengalaman Jarvis di Yamaha.
Jarvis kemudian membandingkan situasi saat ini dengan kedatangan Valentino Rossi pada tahun 2004, yang dianggapnya sebagai awal dari era baru untuk Yamaha.
Meskipun tidak menyamakan langsung, Jarvis menyatakan bahwa Yamaha saat ini berada pada fase yang melibatkan banyak perubahan dan peningkatan, dengan harapan bahwa ini akan membawa era keberhasilan baru bagi tim.