Balapan pembuka MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail akhir pekan lalu memperlihatkan performa yang menarik dari para pengendara Ducati Desmosedici GP23, terutama dalam hal perbandingan hasil antara Marco Bezzecchi dengan pembalap lainnya.
Meskipun menggunakan motor yang sama dengan rekan setimnya di VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio, dan dua pembalap Gresini Racing, Marc Marquez dan Alex Marquez, Marco Bezzecchi finis di posisi ke-14, sementara tiga pembalap lainnya berhasil finis di 10 besar.
Ini menjadi hal mengejutkan mengingat Bezzecchi merupakan pembalap yang menempati posisi tiga dalam klasemen MotoGP 2023. Namun, kali ini, ia mengalami kesulitan yang cukup besar dalam menaklukkan motor Desmosedici GP23.
Bezzecchi mengakui perasaannya terhadap motor tersebut mirip dengan apa yang dialami oleh Enea Bastianini pada musim sebelumnya. Bastianini juga mengalami kesulitan yang sama, sementara rekan setimnya, Pecco Bagnaia, berhasil meraih gelar juara dunia dengan motor yang sama.
“Saya melihat komentar yang dibuat Bastianini tahun lalu tentang motor GP23 dan saya sering menemukan diri saya di sana,” kata Bezzecchi. “Saya harap saya bisa memperbaiki semuanya sedikit sebelum seri berikutnya di Portugal.”
Bezzecchi mengakui bahwa saat ini ia sedang fokus untuk memahami data para pembalap lain yang menggunakan motor yang sama, terutama Di Giannantonio dan Marquez bersaudara. Meskipun demikian, ia mengaku kesulitan untuk menemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan kecepatannya.
Seri berikutnya MotoGP 2024 akan berlangsung di Sirkuit Portimao, Portugal, dan Bezzecchi berharap dapat menemukan performa yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.