Pengakuan mengejutkan datang dari Adrian Newey, Kepala Teknis tim Red Bull Racing, yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap era baru Formula 1 yang begitu dipengaruhi oleh narasi komersial dan promosi media.
Setelah 19 tahun berkontribusi pada kesuksesan tim dengan merancang mobil juara untuk Sebastian Vettel dan Max Verstappen, Newey dijadwalkan akan meninggalkan Red Bull pada awal 2025.
Pada wawancara yang dilansir oleh Crash.net, Newey mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan era baru Formula 1, yang sering disebut sebagai ‘era Netflix’, merujuk pada seri popular ‘Drive To Survive’ yang diproduksi Netflix dan berhasil menarik banyak penggemar baru ke olahraga. Menurut Newey, fokus yang terlalu besar pada aspek komersial telah merusak esensi dari balap F1 itu sendiri.
“Christian Horner harus membujuknya untuk menandatangani kontrak baru dengan tim tahun lalu,” laporan James Dielhenn dari Crash.net. “Namun, Newey semakin tidak puas dengan perselisihan kekuasaan di balik layar tim, serta friksi antara kantor pusat Red Bull di Salzburg dan basis tim F1 di Milton Keynes.”
Selain itu, keengganan Newey terhadap ‘era Netflix’ juga disoroti sebagai salah satu alasan utama ketidakpuasannya. “Ada begitu banyak fokus komersial juga. Hal itu tidak cocok dengannya,” tambah Dielhenn.
Ferrari disebut-sebut sebagai tim yang paling berpotensi untuk merekrut Newey, mengingat tim tersebut juga akan menyambut Lewis Hamilton pada tahun 2025. Dengan potensi bergabungnya desainer mobil F1 terbaik sepanjang masa ke dalam timnya, Ferrari dapat mencapai keunggulan teknis yang signifikan.
Namun, Newey sendiri belum menutup kemungkinan untuk meninggalkan dunia F1 sepenuhnya. “Pensiun tidak di luar kemungkinan. Dia berusia 65 tahun,” ungkap Craig Slater dari Sky Sports.
Walaupun masa depan Newey masih belum jelas, satu hal yang pasti adalah bahwa kepergiannya akan menjadi kerugian besar bagi Red Bull dan dunia Formula 1 pada umumnya. Keputusannya dalam beberapa minggu ke depan akan sangat menentukan arah karirnya dan mungkin juga dinamika kekuatan dalam balap F1.