Dalam kompetisi yang ketat di Catalunya, Jorge Martin membagikan pandangannya mengenai kesulitannya meraih kemenangan akibat akses bersama data balap antar pembalap.
Jorge Martin, pembalap dari tim Pramac Racing, mengungkapkan perasaannya setelah berhasil menempati posisi kedua di Grand Prix MotoGP Catalunya, di mana ia berkompetisi ketat dengan Francesco Bagnaia, pembalap dari tim Ducati. Meski berhasil meningkatkan poinnya dalam klasemen, Martin berbicara tentang tantangan unik yang dihadapi karena berbagi data teknis dengan pesaingnya.
“Kami selalu ada di tiga besar, tapi memang sulit untuk menang,” kata Martin dalam wawancara setelah balapan. Penjelasan Martin menyoroti dinamika internal tim yang kompleks di mana data dari setiap pembalap dibagikan, memungkinkan masing-masing untuk mempelajari kekuatan dan kelemahan yang lain.
Menurut Martin, situasi ini menciptakan persaingan yang sangat erat di mana setiap pembalap mencoba mengambil detail kecil dari yang lain untuk memperbaiki performa. “Saya bisa melihat Pecco lebih kuat dalam pengereman, Marc lebih kuat saat masuk tikungan dan saya lebih cepat saat keluar tikungan. Jadi pada akhirnya, Anda mencoba mengambil detail kecil dari setiap orang,” ungkapnya.
Meskipun kemampuan untuk menganalisis data rival membawa manfaat dalam peningkatan performa, Martin menyatakan bahwa hal ini juga membuat lebih sulit untuk membedakan diri dan memenangkan balapan. Keadaan ini menciptakan pertarungan yang sangat ketat di mana keunggulan kecil bisa menjadi penentu kemenangan atau kekalahan.
Dalam balapan di Catalunya, strategi ban juga memainkan peran penting, dan Martin memilih ban belakang medium, sesuai dengan kondisi lintasan. “Saya tahu bahwa jika seseorang menggunakan ban lunak di beberapa lap pertama mungkin akan lebih kompetitif, tapi bagi saya, di depan, itu mudah untuk mengelola dan menyimpan. Saya mencoba menyimpan, tapi dengan Pedro [Acosta] di belakang, saya tidak cukup menghemat. Menurut saya, saya membuat pilihan yang benar, mungkin dengan ban lunak saya tidak akan ada di sini,” papar Martin tentang keputusannya terkait ban.
Penuturan Jorge Martin memberikan wawasan tentang kompleksitas persaingan di MotoGP, di mana teknologi dan data memainkan peran krusial dalam menentukan hasil balapan. Fakta bahwa pembalap harus kompetitif sambil berbagi detail terkecil dengan pesaing menambah intensitas perlombaan serta strategi yang diterapkan oleh setiap tim dan pembalap.
Pencapaian Martin di Catalunya tetap menjadi bukti kegigihan dan kemampuan adaptasinya, meski menghadapi tantangan berat dalam balapan yang sangat kompetitif.