Pembalap cadangan Alpine, Jack Doohan, mengejar impiannya untuk mendapatkan kursi di Formula 1 pada musim mendatang. Meskipun demikian, Doohan diingatkan tentang “aspek komersial” dari periode silly season yang membuat persaingan semakin ketat.
Dalam musim Formula 2 ketiganya, pembalap Australia berusia 20 tahun ini menunjukkan performa impresif dan kini berambisi untuk naik ke tingkat selanjutnya. Ayahnya, Mick Doohan, legenda MotoGP, menekankan kompleksnya dalam mencapai impian tersebut.
“Tebingnya securam mungkin pada saat itu,” ungkap Mick Doohan dalam wawancara dengan podcast Beyond The Grid. “Anda harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan kesepakatan yang tepat. Itu selalu bergerak.”
Jack Doohan telah mengikuti langkah-langkahnya menuju F1 dengan mencicipi sesi Latihan Bebas 1 untuk Alpine di Meksiko dan Abu Dhabi. Meskipun tanpa perubahan signifikan pada grid F1 tahun ini, aspek kontrak yang akan berakhir dalam beberapa bulan menjadi pertimbangan penting bagi Doohan.
“Sekarang mata saya tertuju pada kursi balap,” ujar Jack Doohan. “Saya ingin berada di grid pada 2025. Jadi, saya akan tetap bersama Alpine, terus bekerja dan memastikan bahwa ketika saya berada di dalam mobil, saya tampil.”
Jack Doohan telah menyelesaikan 108 lap uji pembalap muda untuk Alpine setelah musim F1 berakhir. Dalam upayanya untuk memastikan posisi di paddock, ia menyatakan, “Sangat bagus bisa mendapatkan 108 lap, dan juga bagus untuk tim karena saya tahu kami melakukan beberapa pekerjaan besar.”
Meskipun perjalanan ke F1 terkadang menantang, Jack Doohan tetap optimis dan bertekad untuk memperoleh kursi penuh waktu di kelas balap paling elit di dunia. Waktu akan memberikan jawaban terhadap kemana langkahnya selanjutnya dalam mengejar mimpinya.