Motogp  

Casey Stoner Ingin Pengurangan Teknologi di MotoGP

Juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, meminta MotoGP untuk mengurangi penggunaan teknologi canggih yang menurutnya membuat olahraga ini lebih seperti ajang kejuaraan untuk insinyur daripada pembalap.

Stoner, yang terkenal dengan kontrol gasnya, mengungkapkan keinginannya agar kendali kembali ke tangan pembalap dalam sebuah wawancara. Ia berpendapat bahwa terlalu banyak teknologi saat ini memberi insinyur kendali penuh, sedangkan pembalap tidak memiliki cukup ruang untuk memanfaatkan keterampilan mereka.

“Saat ini, para insinyur mengendalikan segalanya yang mereka lakukan. Hapus semuanya! Kita membiarkan para insinyur menciptakan impian mereka sendiri, tetapi ini bukan tentang para insinyur,” ujar Stoner.

Dia mengingatkan bahwa dengan peningkatan teknologi, satu-satunya area di mana pembalap dapat membuat perbedaan adalah titik pengereman, yang bisa berujung pada kecelakaan. Stoner juga menyoroti sulitnya mengendalikan sepeda dengan teknologi terkini, membuatnya kehilangan gairah dalam balapan.

“Sekarang faktor utamanya adalah pengereman dan masuk. Kecelakaan yang kita lihat sekarang, mereka harus mengambil risiko lebih banyak pada satu elemen [pengereman], daripada mengendarai sepeda motor mengatasi masalah, menemukan lebih banyak cengkeraman dari yang lain,” tambahnya.

Stoner mengusulkan penghapusan berbagai bantuan teknologi untuk pembalap, termasuk perangkat tinggi berkendara dan perangkat awal. Menurutnya, langkah ini akan memberikan kebebasan lebih kepada pembalap untuk menunjukkan kemampuan asli mereka.

“Sekarang hanya ada satu elemen di mana mereka bisa membuat perbedaan, yaitu titik pengereman. Ini telah memaksa tren. Semua orang mendorong di area yang sama sehingga melakukan overtaking sangat berisiko. Ini membuat balapan menjadi jauh lebih sulit,” jelas Stoner.

Sebagai perbandingan, Stoner mengingatkan bahwa Formula 1 telah melarang beberapa teknologi canggih untuk memberikan tantangan lebih besar kepada pembalap. Dia menegaskan bahwa MotoGP seharusnya lebih fokus pada pembalap ketimbang insinyur.

Pernyataan ini datang saat produsen MotoGP sedang dalam proses bernegosiasi aturan teknis untuk kontrak lima tahun berikutnya dengan Dorna, yang akan dimulai pada tahun 2027. Beberapa perubahan yang diusulkan termasuk pengurangan kapasitas mesin menjadi 850cc dan kemungkinan penghapusan beberapa perangkat teknologi untuk meningkatkan persaingan di lintasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *