F1  

Charles Leclerc Tak Mampu Menahan Air Mata dalam Kemenangan Emosional di GP Monaco

Dalam momen penuh perasaan, Pembalap Ferrari Charles Lecler mengaku kesulitan melihat lintasan dalam dua lap terakhir karena air mata kebahagiaan.

Charles Leclerc mengalami momen yang sangat berarti dan emosional saat ia mengamankan kemenangan pertamanya di Grand Prix Monaco, mengungkapkan bahwa ia hampir tak bisa melihat lintasan pada dua lap terakhir karena air mata yang memenuhi matanya. Kemenangan ini terasa sangat spesial bagi Leclerc, bukan hanya sebagai kemenangan di rumah, tetapi juga sebagai realisasi dari mimpi masa kecilnya dan penghormatan bagi mendiang ayahnya.

Pada hari Minggu di balapan yang ikonis ini, Leclerc, yang memulai balapan dari posisi terdepan, berhasil mempertahankan posisinya di depan selama 78 lap penuh, meskipun terjadi kecelakaan besar di lap pembuka yang menyebabkan balapan dihentikan sementara. Setelah balapan kembali dimulai, tekanan untuk mempertahankan kedudukan semakin besar, tetapi Leclerc berhasil memanfaatkan setiap kesempatan.

“Saya pikir momen di mana saya paling kesulitan menahan emosi adalah selama 10 lap terakhir dari balapan, lebih dari saat di podium,” ujar Leclerc. “Saya sadar dua lap sebelum finis bahwa saya mulai kesulitan melihat karena air mata di mata saya, dan saya berkata dalam hati, ‘Charles, kamu tidak bisa melakukan ini sekarang, kamu masih punya dua lap untuk menyelesaikan.'”

Ini bukan hanya tentang poin kejuaraan bagi Leclerc; melainkan tentang menghormati perjalanan yang telah ia tempuh serta mengenang ayahnya yang telah mendukungnya sejak kecil. “Ini hanya sebuah kemenangan. Musim masih panjang. Ini 25 poin seperti kemenangan lainnya. Namun, secara emosional, kemenangan ini sangat berarti,” tambahnya.

Balapan di jalanan sempit Monaco, di mana setiap kesalahan bisa berakibat fatal, penampilan Leclerc adalah bukti dari keterampilan, ketenangan, dan penguasaan dirinya sebagai pembalap top. Prestasi ini juga menjadi bukti bagi Leclerc bahwa semua pengorbanan—baik yang ia lakukan maupun yang dilakukan oleh keluarganya—telah terbayar.

Leclerc juga membagikan dari mana inspirasi serta motivasi untuk terus berkompetisi datang. “Saya teringat saat-saat menyaksikan Grand Prix Monaco bersama ayah saya saat saya masih kecil, yang telah melakukan segalanya untuk saya bisa berada di posisi ini hari ini,” ceritanya. “Saya merasa ini bukan hanya keberhasilan bagi saya, tetapi juga bagi beliau.”

Kegembiraan ini mudahnya berubah menjadi nostalgia dan penghormatan, membuat Leclerc menyadari betapa pentingnya momen ini tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi keluarganya dan para pendukungnya yang menonton dari seluruh trek. “Mewujudkan itu di depan keluarga saya, teman-teman yang menonton di sepanjang lintasan, adalah hal yang sangat, sangat spesial,” tutup Leclerc, mengakhiri balapan yang tidak hanya memuaskan secara profesional tetapi juga sangat memuaskan secara pribadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *