F1  

Christian Horner Kritik Strategi ‘Defeatist’ Mercedes di GP Monaco

Principal Tim Red Bull, Christian Horner, mengkritik secara terbuka strategi yang dijalankan Mercedes pada Grand Prix Monaco, menyebutnya tidak maksimal.

Tensi antara tim-tim Formula 1 semakin memanas, kali ini terlihat dari kritik yang diberikan Christian Horner, kepala tim Red Bull Racing, terhadap pendekatan yang diambil Mercedes dalam Grand Prix Monaco. Setelah perlombaan yang penuh dengan strategi taktis, Horner menyebut strategi Mercedes sebagai “defeatist” atau menyerah sebelum bertanding.

Kritik Horner datang setelah Toto Wolff, bos Mercedes, secara terbuka mengklaim bahwa persaingan gelar sudah berakhir setelah balapan keempat musim ini di Jepang. Namun, Horner menentang pandangan tersebut khususnya setelah hasil balapan yang terjadi di Monaco, di mana Max Verstappen dari Red Bull hanya finis satu posisi di belakang George Russell dari Mercedes yang berada di posisi kelima.

Dalam balapan yang menyaksikan periode awal yang penuh dengan manajemen kecepatan, Russell berhasil menjaga posisi lintasannya menghadapi Verstappen, meskipun Verstappen melakukan pit stop. “Saya tidak benar-benar mengerti balapan mereka hari ini,” ungkap Horner dalam wawancara pasca balapan. “Itu adalah balapan yang sangat konservatif dari George, untuk melepaskan begitu banyak waktu dengan kecepatan tinggi di akhir balapan. Ini tidak masuk akal.”

Meskipun strategi defensif, Russell berhasil mengatakan bahwa dirinya mampu meningkatkan jarak dengan Ferrari dan McLaren yang menguntungkan. Namun, Horner melihat hal ini tidak cukup maksimal dari sisi kompetitif. “Mereka tidak akan menyalip siapa pun, itu hanya balapan yang sangat pesimis untuk mencoba dan mempertahankan posisi kelima,” Horner menambahkan.

Strategi Mercedes di GP Monaco menimbulkan banyak pertanyaan mengenai pendekatan mereka untuk balapan di trek yang sulit seperti Monaco, di mana peluang untuk menyalip secara alami sangat terbatas. Dengan red flag yang menghilangkan potensi strategi yang bervariasi, perlombaan kembali dimulai dengan tone yang sama tanpa adanya perubahan yang signifikan pada posisi.

Di sisi lain, Horner juga membela pembalapnya, Max Verstappen, yang sempat frustrasi sepanjang akhir pekan di Monaco. Menurut Horner, Verstappen adalah orang yang sangat langsung dan tegas, yang selalu fokus pada pekerjaannya.

Exit mobile version