Pembukaan Kejuaraan Ketahanan Dunia (WEC) di Qatar menyajikan drama bagi Peugeot #93 9X8, yang akhirnya terdiskualifikasi setelah mengalami masalah bahan bakar.
Mobil yang dikendarai oleh Jean-Eric Vergne, Nico Muller, dan Mikken Jensen berhasil lolos kualifikasi di posisi ketujuh, namun harus berhenti di lintasan setelah mencapai garis finis.
Vergne, yang berhasil merangkak hingga garis finis dengan daya listrik, tertinggal satu lap dari pemenang balapan, Porsche #6.
Namun, setelah penyelidikan oleh para hakim yang berlangsung hingga dini hari Senin, Peugeot diumumkan bersalah karena melanggar peraturan olahraga dan teknis.
Peugeot dinyatakan melanggar peraturan teknis (pasal 5.3.2 dari peraturan teknis LMH) dengan tidak kembali ke pit setelah menggunakan daya listrik dc dari MGUK.
Hal ini menyebabkan mobil tidak bisa mencapai parc fermé dengan tenaga sendiri, yang merupakan pelanggaran aturan ganda.
Direktur Stellantis Motorsports, Jean Marc Finot, menjelaskan, “Kita mengalami masalah dengan pengisian bahan bakar mobil saat kita melakukan splash and dash. Kami tidak mendapatkan laju bahan bakar yang diharapkan.”
Meskipun Peugeot berharap dapat diklasifikasikan dengan mengacu pada pelanggaran yang dilakukan, hakim memutuskan untuk menerapkan diskualifikasi atas dua alasan terpisah.
Pada akhirnya, meskipun Vergne sebelumnya berada di posisi kedua dan berpeluang mengamankan hasil terbaik Peugeot, drama tak terduga di lap terakhir, membuat tim harus evaluasi mendalam terkait pengisian bahan bakar dan kesiapan mereka untuk balapan berikutnya di WEC.