Dalam persaingan ketat untuk posisi di tim pabrikan Ducati, Enea Bastianini juga mempertimbangkan Aprilia sebagai alternatif masa depan.
Barcelona — Enea Bastianini, pembalap yang saat ini bersaing kuat dalam MotoGP, mengungkapkan keinginannya untuk menjadi pembalap resmi tim Ducati di musim mendatang. Di tengah kompetisi yang sengit dengan pembalap lain seperti Marc Márquez dan Jorge Martín, Bastianini juga tidak menutup kemungkinan untuk bergabung dengan Aprilia di masa depan.
Pada Grand Prix Cataluña, yang menjadi krusial bagi banyak pembalap dalam memperebutkan posisi strategis di tim-tim pabrikan, Bastianini berbicara tentang ketegangan dan harapannya. “Ini mungkin adalah keputusan yang paling sulit bagi Ducati, mengingat kami, empat pembalap teratas, sangat kompetitif. Saya tahu Pecco sudah memiliki kontrak, dan memilih siapa yang akan mendampinginya bukanlah pilihan yang mudah,” ungkap Bastianini seperti dilaporkan oleh Ana Villaécija dari Motosan.es.
Meski Ducati tetap menjadi pilihan utamanya, Bastianini tidak menghilangkan Aprilia dari radar masa depannya. “Aprilia telah menunjukkan kemajuan besar dalam lima tahun terakhir dan bisa menjadi pilihan yang bagus. Namun, semuanya masih harus kita lihat,” tambahnya.
Bastianini juga mengenang pengalaman buruknya di Montmeló pada dua tahun terakhir, di mana ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia absen dari beberapa seri. “Saya belum beruntung di sini. Saya jatuh pada tahun 2022 dan kembali mengalami kejadian serupa tahun lalu. Namun, saya berharap tahun ini akan lebih baik, meskipun ini adalah trek dengan grip yang sangat sedikit. Penting untuk memiliki setup dasar yang baik untuk bisa bekerja dengan lebih efektif,” jelas Bastianini.
Situasi Bastianini di Ducati memberikan gambaran tentang intensitas persaingan di MotoGP, dimana setiap pembalap harus terus mengasah kemampuan dan strategi mereka untuk tetap relevan di puncak olahraga motor paling bergengsi ini. Selain itu, spekulasi mengenai masa depannya dengan Aprilia menambah dinamika menarik dalam bursa transfer pembalap yang akan datang.
Dengan banyaknya pembalap berbakat dan posisi terbatas yang tersedia, MotoGP memastikan bahwa drama tidak hanya terjadi di dalam lintasan, tapi juga di luar lintasan dalam pertarungan sengit memperebutkan kontrak dan kursi pabrikan.