Fermín Aldeguer: “Bagi Saya, Marc Márquez Selalu yang Tercepat… Hingga Saya Datang”

Aldeguer Ungkap Rahasia Kesuksesan dan Pandangan terhadap Masa Depan MotoGP

Fermín Aldeguer, salah satu pembalap muda berbakat asal Spanyol, tengah bersinar di dunia balap Moto2 dan siap naik ke MotoGP musim depan dengan kontrak dua tahun bersama Ducati. Dalam wawancara di podcast ‘La Fórmula del Éxito’, Aldeguer berbicara panjang lebar tentang ambisinya, tantangan yang dihadapinya, serta pandangannya terhadap para pesaing di MotoGP.

Aldeguer memulai dengan rasa percaya diri, menyatakan bahwa dirinya layak menjadi juara dunia musim ini. “Tahun ini kami pantas mendapatkannya dan kami sedang berjuang untuk itu. Mimpi sebenarnya adalah menjadi Juara Dunia; tidak hanya di Moto2, tetapi juga di MotoGP. Dan kami semakin dekat setiap harinya,” ungkap Aldeguer.

Menurut Aldeguer, kunci untuk menjadi juara dunia adalah disiplin dan kerja keras. “Talenta adalah faktor yang sangat membantu, tapi harus diimbangi dengan kerja keras. Pada akhirnya, talenta juga harus diasah. Selain itu, stabilitas mental dan kemampuan berpikir di atas motor sangat penting,” jelasnya.

Pentingnya Aspek Mental dalam Balap

Aldeguer menekankan bahwa aspek mental memainkan peran penting dalam balap motor. “Seringkali kami merasa takut, misalnya saat melihat pembalap lain terjatuh. Tetapi, setelah kecelakaan, kami harus kembali melewati tikungan yang sama dengan percaya diri. Sebagian besar waktu di atas motor, semuanya berjalan berdasarkan insting,” kata Aldeguer.

Dukungan Keluarga dan Pengorbanan

Pembalap muda ini juga mengenang pengorbanan keluarganya yang memungkinkan dia bisa berkarir di dunia balap. “Ketika saya masih kecil, saya tidak menyadarinya, itu seperti hobi. Tapi saat saya berusia dua belas atau tiga belas tahun, nilai uang menjadi sangat berarti. Ada momen di tim saat mereka mengatakan, ‘Satu sponsor hilang, kita tidak bisa terus balapan.’ Satu-satunya pilihan adalah menang,” kenangnya.

Pemikiran tentang Marc Márquez dan MotoGP

Berbicara tentang siapa pembalap terbaik saat ini, Aldeguer mengatakan, “Saat ini, berdasarkan hasil dan kecepatan, Jorge Martín. Tapi Marc Márquez, delapan kali Juara Dunia, tetap menjadi idola saya. Bagi saya, dia selalu yang tercepat. Hingga saya datang, tentu saja,” tambah Aldeguer dengan tawa.

Aldeguer juga mencatat bahwa persaingan di MotoGP seharusnya tetap di lintasan. “Saya percaya bahwa rivalitas itu seharusnya tetap di lintasan. Di luar lintasan, kita memang telah melihat perseteruan seperti Lorenzo dan Pedrosa atau Rossi dan Márquez. Tapi saya belum pernah mengalami perseteruan seperti itu, persaingan tetap di lintasan,” katanya.

Ritual dan Kebiasaan

Seperti banyak atlet, Aldeguer memiliki ritual sebelum balapan. “Saya selalu pakai sarung tangan kanan dulu, pegang helm dengan tangan kanan, pakai sepatu bot kanan, dan pukul lutut tiga kali sebelum naik motor. Lalu, saya kepalkan tangan dengan teknisi telemetri dan teknisi saya. Di grid start, saya selalu berdoa dan mengingatkan diri bahwa mengendarai motor adalah hal yang paling bisa saya lakukan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version