Francesco Bagnaia menanggapi sikap kontrak Ducati dengan menyatakan kesetujuannya terhadap kebijakan tim untuk tidak memberikan kontrak jangka panjang selama lima tahun. Meskipun menjadi prioritas bagi Ducati untuk memperpanjang kontraknya, Bagnaia setuju bahwa kontrak dua tahun adalah pilihan yang lebih baik, merujuk pada keputusan Marc Marquez yang menandatangani perpanjangan kontrak empat tahun dengan Honda.
Bagnaia menyatakan bahwa dia tidak akan menandatangani kontrak panjang selama lima tahun, dan ia ingin diuji dengan tetap berada di bawah tekanan. Ia percaya bahwa situasi yang menantang dapat menghasilkan hasil terbaik, dan cintanya untuk Ducati tetap kuat.
CEO Ducati, Stefano Domenicali, sebelumnya menolak kemungkinan kontrak yang sangat panjang untuk Bagnaia, dengan alasan bahwa itu mungkin tidak cocok untuk perusahaan dan pembalap tersebut. Domenicali menekankan bahwa olahraga ini kompetitif dan penuh tekanan, dan setiap orang harus tetap berada di bawah tekanan untuk tetap kompetitif.
Bagnaia, yang akan kembali ke lintasan dengan tujuan memenangkan gelar MotoGP ketiganya secara berturut-turut, mengakui bahwa tetap menjadi yang terbaik adalah tujuannya. Meskipun menghadapi persaingan sengit dari rekan setimnya dan pembalap lain, Bagnaia tidak menetapkan batasan pada dirinya sendiri dan ingin terus meraih kemenangan.
Sikap ini mencerminkan pentingnya ketahanan mental dan tekad dalam dunia balap, di mana pembalap harus mengatasi tekanan kompetitif dan tetap fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang mereka.