Adrian Newey, mantan Chief Technology Officer Red Bull yang kini pindah ke Aston Martin, akan menerima gaji yang lebih besar dari 18 pembalap Formula 1. Menurut laporan BBC, Newey akan dibayar sebesar £30 juta per tahun, termasuk bonus, dalam kontrak lima tahun bersama Aston Martin.
Selain itu, Newey juga diumumkan sebagai pemegang saham di tim F1 Aston Martin, dengan kepemilikan saham sebesar 2,5%, seperti yang dilaporkan oleh Daily Mail. Gaji besar ini membuat Newey menjadi salah satu tokoh dengan bayaran tertinggi di Formula 1, hanya kalah dari Lewis Hamilton dan Max Verstappen.
Hamilton diperkirakan akan mendapatkan £43 juta per tahun di Ferrari mulai 2025, menurut Gazzetta dello Sport, sementara Verstappen tetap berada di kontrak Red Bull dengan estimasi gaji £34 juta per tahun, berdasarkan data Forbes tahun lalu.
Pembalap Aston Martin, Fernando Alonso, dan rekan setimnya, Lance Stroll, termasuk di antara 18 pembalap F1 yang diperkirakan mendapatkan penghasilan lebih rendah dari Newey. Dua kali juara dunia Alonso, yang akan bekerja sama dengan Newey mulai 2025, menandatangani kontrak baru dengan Aston Martin musim ini, tetapi pendapatan terbarunya belum diketahui. Forbes memperkirakan Alonso menerima £18 juta dari musim pertamanya bersama Aston Martin.
Gaji besar yang diterima Newey menunjukkan betapa pentingnya perannya dalam perang teknologi di Formula 1. Dengan regulasi F1 baru yang akan dimulai pada 2026, Newey akan memiliki waktu untuk mengarahkan pengembangan mobil Aston Martin, dan bisa menjadi kunci penting dalam upaya tim tersebut untuk menaklukkan dunia F1.