Maverick Vinales mengakhiri Sprint MotoGP Aragon di posisi terakhir dengan kesulitan besar. Meskipun berhasil menghindari nasib rekannya di Aprilia, Aleix Espargaro, yang jatuh di Tikungan 1, Vinales tetap tidak berhasil meraih poin, finis di posisi ke-19.
Pembalap Spanyol itu tertinggal 37.642 detik dari pemenang balapan, Marc Marquez, yang berarti ia kehilangan rata-rata 3.422 detik per lap dari rider Ducati Gresini tersebut selama 11 putaran balapan. Vinales menggambarkan kondisi cengkeraman rendah saat balapan seperti “mengendarai di lintasan basah.”
“Itu terasa seperti saya akan jatuh di setiap tikungan dan saya tidak bisa miring sepenuhnya saat memasuki tikungan,” ujar Vinales. “Kita harus mencari tahu apa yang berubah sejak Jumat. Kondisi trek jelas berubah dan cengkeramannya tidak banyak, tapi saya tidak mengerti mengapa ban tidak bekerja seperti seharusnya.”
Espargaro dan Vinales memulai akhir pekan dengan baik, menempati posisi kedua dan ketiga di belakang Marquez pada latihan Jumat. Namun, hujan “kotor” yang turun semalaman membuyarkan harapan mereka.
Direktur teknis Aprilia, Romano Albesiano, menjelaskan, “Trek yang kotor dan traksi yang sangat rendah menunjukkan bagaimana motor kami masih terlalu bergantung pada kondisi cengkeraman. Kami menunjukkan kecepatan yang luar biasa di latihan, tetapi dengan kondisi cengkeraman yang rapuh, kami kesulitan.”
Sementara itu, pembalap Trackhouse, Miguel Oliveira, berhasil finis di posisi kelima dan menjadi satu-satunya pembalap Aprilia yang masuk sepuluh besar, meskipun tertinggal 11,7 detik dari Marquez.
Albesiano menambahkan, “Oliveira memiliki performa terbaik, mampu beradaptasi dengan baik dan memahami kondisi trek. Tetapi balapan panjang pada hari Minggu kemungkinan akan sulit, karena hujan diperkirakan akan membuat trek semakin kotor.”
Hujan pun turun dan membasahi aspal baru Aragon menjelang sesi pemanasan Minggu. Semua pembalap juga harus beralih dari ban belakang kompon lunak ke medium untuk balapan 22 lap.
