Dalam wawancara terbaru di podcast “The Wild Project”, Jorge Lorenzo, mantan pembalap MotoGP, menyampaikan pandangannya mengenai reputasi Marc Márquez sebagai salah satu pesaing tangguh di lintasan.
Lorenzo, yang memiliki karir yang cemerlang dan penuh persaingan di MotoGP, berbagi pengalaman berada di trek yang sama dengan Márquez.
Menurut Lorenzo, Márquez dikenal dengan sifatnya yang tidak ragu-ragu di lintasan, yang membuatnya sangat berbahaya sebagai lawan.
“Secara pribadi, dia adalah orang yang sangat sederhana, sangat dari desa. Tapi di trek, dia adalah ‘killer’. Seperti Pedrosa, Stoner, Rossi, atau saya — dia tidak peduli untuk menyingkirkanmu dari lintasan,” ungkap Lorenzo.
Lorenzo juga menceritakan bahwa Márquez telah beberapa kali menyebabkan kecelakaan dengan pembalap lain di berbagai kelas, dari 125cc hingga MotoGP, yang seringkali berakibat pada cedera bagi dirinya sendiri atau pembalap lain. “Dia adalah satu-satunya yang tidak peduli untuk mendapatkan cedera. Saat seorang petinju tidak peduli untuk mendapatkan luka, itu sangat berbahaya. Begitu juga dengan dia, dia tidak peduli untuk jatuh atau patah sesuatu,” kata Lorenzo.
Lebih lanjut, Lorenzo mengkritik aspek ambisi Márquez yang menurutnya terkadang terlalu berlebihan dan berbahaya, “Kadang ambisinya untuk selalu menang itu berlebihan, dan itu telah menyebabkan dia banyak jatuh. Kecelakaan di Jerez pada tahun 2020 benar-benar menghalangi dia dari memenangkan tiga atau empat kejuaraan dunia berikutnya.”
Selain itu, Lorenzo juga menyinggung persaingannya dengan Valentino Rossi dan bagaimana persaingan tersebut berkembang menjadi permusuhan ketika keduanya bertarung untuk gelar. “Rossi adalah teman dari para pembalap seperti Marco Melandri, tetapi segera setelah Marco menunjukkan kemampuannya, Rossi menjauhinya. Itu juga terjadi dengan Sete Gibernau dan dengan saya,” kata Lorenzo.
Komentar Lorenzo ini memberikan wawasan tentang bagaimana dinamika persaingan dalam MotoGP tidak hanya sebatas rivalitas sportif di lintasan, tetapi juga melibatkan strategi psikologis dan interaksi pribadi yang rumit di antara para pembalap.